Efektivitas Konservasi Penyu di Pulau Harapan (SPTN Wilayah II) Taman Nasional Kepulauan Seribu
Date
2025Author
AMALSYAH, MUHAMMAD FARRAS
Samosir, Agustinus Mangaratua
Yulianda, Fredinan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyu adalah reptil laut yang termasuk dalam kategori Appendix I yaitu satwa
yang terancam punah dan dilarang diperdagangkan dalam bentuk apapun. Hal ini
disebabkan oleh perburuan liar, degradasi habitat, dan perubahan iklim. Terdapat
total tujuh spesies penyu di seluruh dunia. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas
upaya konservasi penyu di Pulau Harapan (Wilayah SPTN Region II), Taman
Nasional Kepulauan Seribu, dengan fokus pada aspek biologis dan sosial. Data
dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, kuesioner, dan tinjauan
literatur. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis persepsi,
analisis komponen utama, dan analisis implementasi kebijakan. Hasil penelitian
menunjukkan rata rata keberhasilan penetasan ex-situ sebesar 91,20% dan tingkat
kelangsungan hidup tukik sebesar 93,28%. Aktivitas penyu yang mendarat untuk
peneluran dari tahun 2018 hingga 2024 relatif stabil, dengan rata rata 50 individu
per tahun. Anomali terjadi pada tahun 2020 dan 2021, kemungkinan terkait dengan
pandemi COVID-19. Persepsi masyarakat terhadap konservasi umumnya positif;
namun, partisipasi aktif masih rendah. Analisis Komponen Utama (Principal
Component Analysis) mengungkapkan hanya responden yang sering mengikuti
program penyuluhan dan yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil memiliki
korelasi kuat dengan persepsi positif dan tingkat partisipasi yang lebih tinggi.
Meskipun implementasi kebijakan relatif efektif, pengawasan yang lebih ketat
diperlukan untuk mengatasi ancaman yang masih berlangsung, seperti perburuan
telur ilegal. Kesimpulannya, pengelolaan konservasi ini cukup efektif namun
memerlukan peningkatan partisipasi masyarakat untuk mengurangi perburuan telur
ilegal. Rekomendasi yang diberikan meliputi evaluasi menyeluruh, pengawasan
intensif, dan pendekatan berbasis sosial dan ekologis. Sea turtles are marine reptiles currently threatened by poaching, habitat
degradation, and climate change. There are total of seven sea turtle species
worldwide. This study evaluates the effectiveness of sea turtle conservation efforts
in Harapan Island (SPTN Region II), Thousand Islands National Park, focusing on
both biological and social aspects. Data were collected through field observations,
interviews, questionnaires, and literature study. The data analysis used in this study
includes perception analysis, principal component analysis, and policy
implementation analysis. The results showed an average hatching success rate of
91.20% and a hatchling survival rate of 93.28%. Nesting activity from 2018 to 2024
remained relatively stable, with an average of 50 individuals per year. Significant
fluctuations in 2020 and 2021 were observed, likely linked to the COVID-19
pandemic. Community perception of conservation was generally positive; however,
active participation remains low. Principal Component Analysis revealed that
respondents who frequently attended outreach programs and those employed as
civil servants were strongly correlated with positive perceptions and higher
participation levels. While policy implementation is relatively effective, stricter
monitoring is necessary to address ongoing threats such as illegal egg poaching. In
conclusion, the conservation program is moderately effective and requires
increased community participation to reduce illegal egg harvesting.
Recommendations include comprehensive evaluations, intensive supervision, and
community-based approaches.
