| dc.contributor.advisor | Astuti, Rika Indri | |
| dc.contributor.advisor | Muttaqin, Mafrikhul | |
| dc.contributor.author | SIAGIAN, SILSILIA LOLABELLA SEVERINA | |
| dc.date.accessioned | 2025-07-21T22:37:14Z | |
| dc.date.available | 2025-07-21T22:37:14Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165514 | |
| dc.description.abstract | Daging memiliki kandungan nutrisi yang tinggi menjadikannya rentan terhadap kerusakan biologis yang dapat menurunkan kualitas dan umur simpan. Biopreservatif seperti minyak atsiri dapat menjadi alternatif yang aman dan berkelanjutan. Penelitian sebelumnya menunjukkan aktivitas antimikroba oleh minyak atsiri cengkeh dan pala, namun potensinya untuk biopreservasi pangan belum diketahui. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas minyak atsiri cengkeh, pala, serta kombinasinya sebagai pengawet daging alami secara in vitro dan in situ. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa uji aktivitas antibakteri dengan metode cakram terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Salmonella typhi, serta analisis aktivitas pengawetan minyak atsiri pada daging sapi secara in situ dengan metode mikroatmosfer. Minyak atsiri cengkeh menunjukkan aktivitas yang kuat, membentuk zona hambat pada konsentrasi 25% (v/v) terhadap seluruh bakteri uji, sedangkan minyak atsiri pala memerlukan konsentrasi 100% (v/v) untuk menghasilkan efek yang signifikan. Kombinasi dengan rasio cengkeh yang lebih tinggi (9:1) menghasilkan zona hambat terbesar. Kombinasi minyak atsiri cengkeh dan pala rasio 9:1 menunjukkan hasil paling efektif dalam menekan pertumbuhan bakteri pada seluruh media pertumbuhan. Penelitian ini menunjukkan bahwa minyak atsiri cengkeh dan pala tidak hanya efektif secara langsung, tetapi juga dapat diaplikasikan melalui uapnya, sehingga mendukung potensinya sebagai biopreservatif yang efektif dan ramah lingkungan dalam industri pangan. | |
| dc.description.abstract | Meat has high nutrient content, which makes it susceptible to microbial spoilage, reducing its quality and shelf life. Natural preservatives like essential oils (EOs) offer a sustainable preservation alternative. Previous studies have revealed the antimicrobial activity of clove and nutmeg EOs but their potential for food biopreservation remains unknown. This study aims to determine the effectiveness of clove and nutmeg EOs, and their combination as natural meat preservatives through in vitro and in situ methods. The methods used in this study included antibacterial activity testing using the disc diffusion method against Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Salmonella typhi. In situ analysis to evaluate the preservative activity of EOs in raw meat using the micro-atmosphere method. Clove EO showed strong activity, forming inhibition zones at 25% (v/v) against all bacteria, while nutmeg EO required 100% (v/v) for significant effects.. The combination with a higher proportion of clove (9:1) produced the largest inhibition zone. Application of the micro-atmosphere method using a 9:1 combination of clove and nutmeg EOs effectively suppressed bacterial growth across all media. This study demonstrate that clove and nutmeg EOs are effective both in direct application and vapor phase, highlighting their potential as natural, environmentally friendly biopreservatives in the food industry. | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Potensi Minyak Atsiri Cengkeh dan Pala serta Kombinasi Keduanya untuk Preservasi Daging | id |
| dc.title.alternative | The Potential of Clove and Nutmeg Essential Oils and Their Combination for Meat Preservation | |
| dc.type | Skripsi | |
| dc.subject.keyword | daging | id |
| dc.subject.keyword | minyak atsiri | id |
| dc.subject.keyword | Biopreservasi | id |
| dc.subject.keyword | Myristica fragrans | id |
| dc.subject.keyword | Syzygium aromaticum | id |