Show simple item record

dc.contributor.advisorAndarwulan, Nuri
dc.contributor.advisorFaridah, Didah Nur
dc.contributor.authorYuliani, Fitria
dc.date.accessioned2025-07-19T09:11:33Z
dc.date.available2025-07-19T09:11:33Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165362
dc.description.abstractKeamanan pangan saat ini menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Kontaminasi makanan oleh logam berat telah dianggap sebagai masalah serius karena sifatnya yang stabil, tidak dapat terurai, dan bersifat persisten. Paparan logam berat pada tubuh manusia dapat terjadi dengan tiga cara yaitu pencernaan, pernafasan, dan kontak kulit, akan tetapi paparan logam berat pada manusia adalah melalui konsumsi makanan. Di antara beberapa produk pertanian, beras sebagian besar dapat mengakumulasi logam berat yang menyebabkan gangguan kesehatan manusia yang serius. Dalam penelitian ini, kontaminasi logam berat (Cd, Pb, dan As) pada beras diuji menggunakan ICP-MS pada sampel beras yang diambil dari 30 provinsi di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa kadar rata-rata Cd, Pb, dan i-As pada beras dari Indonesia menunjukkan hasil di bawah batas maksimum kontaminasi Codex. Kadar logam berat dalam beras ditemukan mengikuti urutan Pb > i-As > Cd. Kadar Cd pada beras dari Sumatera Barat dan Gorontalo melebihi batas maksimum kontaminasi Codex tahun 2023. Sementara itu, kadar Pb dan As pada beras dari Lampung dan Bangka Belitung melebihi batas maksimum kontaminasi Codex tahun 2023. Kadar Cd pada beras yang diproses menjadi nasi matang berkurang sebanyak 0,76 kali dibandingkan dengan kadar Cd pada beras mentah, kadar Pb pada nasi matang meningkat sebanyak 14,03 kali dibandingkan dengan kadar Pb pada beras mentah, dan kadar As pada nasi matang tidak berkurang secara signifikan dibandingkan dengan kadar As pada beras mentah. Nilai risiko rata-rata untuk paparan Cd dari beras mentah dan nasi matang untuk semua kelompok umur dianggap rendah <100% Provisional Tolerable Monthly Intake (PTMI). Nilai margin of exposure (MOE) untuk paparan Pb dan i-As pada beras dan nasi matang rendah, yang menunjukkan risiko tinggi di semua kelompok umur. Penurunan IQ pada balita (0-59 bulan) akibat paparan Pb dari beras adalah 0,18±0,07 poin; pada anak-anak (5-12 tahun) penurunan IQ sebesar 0,38±0,14 poin. Penurunan IQ akibat paparan Pb dari nasi matang pada balita adalah 2,59±0,95 poin, dan pada anak-anak, penurunan IQ sebesar 5,27±1,93 poin.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleProfil Cemaran dan Kajian Paparan Cd, Pb, dan As dari Beras di Indonesiaid
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordBerasid
dc.subject.keywordlogam beratid
dc.subject.keywordkajian paparanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record