Tingkat Eutrofikasi berdasarkan Fitoplankton dan Kualitas Air sebagai Dasar Pengelolaan Perairan Eretan, Indramayu, Jawa Barat
Abstract
Perairan Eretan sebagai pusat perikanan, pelayaran, dan industri mengalami perubahan dinamika kualitas air dan komunitas fitoplankton akibat beban pencemaran dari aktivitas antropogenik yang intensif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat eutrofikasi berdasarkan distribusi fitoplankton dan kualitas air secara spasial-temporal di perairan Eretan, Indramayu, Jawa Barat. Pengambilan sampel dilakukan di enam stasiun selama musim kemarau (Oktober 2024) dan musim hujan (Februari 2025). Parameter yang diamati meliputi kelimpahan fitoplankton, kualitas air, dan status trofik menggunakan Indeks Diatom Nygaard serta TRIX, didukung Analisis Komponen Utama (PCA) dan pemetaan spasial. Hasil menunjukkan kelimpahan fitoplankton tertinggi sebesar 439,4×106 sel/m³ terjadi pada musim kemarau dan didominasi oleh Bacillariophyceae (81%). Indeks Nygaard mengklasifikasikan seluruh stasiun sebagai mesotrofik, sedangkan TRIX menunjukkan variasi dari ultra-oligotrofik hingga hipertrofik. Temuan ini menyoroti kemampuan komunitas fitoplankton untuk merefleksikan input nutrisi antropogenik dan variasi musiman alami. Eretan waters as a center of fisheries, shipping, and industry experience changes in water quality dynamics and phytoplankton communities due to pollution loads from intensive anthropogenic activities. This study aims to evaluate the level of eutrophication based on the spatial-temporal distribution of phytoplankton and water quality in Eretan Waters, Indramayu, West Java. Sampling was conducted at six stations during the dry season (October 2024) and the rainy season (February 2025). Parameters observed included phytoplankton abundance, water quality, and trophic status using Nygaard's Diatom index and TRIX, supported by Principal Component Analysis (PCA) and spatial mapping. Results showed the highest phytoplankton abundance of 439.4×106 cells/m³ occurred in the dry season and was dominated by Bacillariophyceae (81%). The Nygaard index classified all stations as mesotrophic, while TRIX showed variation from ultra-oligotrophic to hypertrophic. These findings highlight the ability of phytoplankton communities to reflect anthropogenic nutrient inputs and natural seasonal variations.
