Hubungan Jumlah Sel Somatik terhadap Jumlah Staphylococcus aureus pada Susu dari Peternakan Sapi Perah di Jawa Barat

Abstract

Sapi perah sebagai sumber utama produksi susu seringkali mengalami penyakit yang disebabkan oleh bakteri salah satunya Staphylococcus aureus yang merupakan agen penyebab umum mastitis dan bakteri yang paling sering ditemukan pada peternakan sapi perah di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara jumlah sel somatik dan jumlah Staphylococcus aureus dalam susu dari peternakan sapi perah di Jawa Barat. Sebanyak 572 sampel susu kuartir diperoleh dari peternakan sapi perah di wilayah Jawa Barat dan dilakukan pengujian dengan menghitung jumlah sel somatik dengan metode Breed serta pengujian jumlah Staphylococcus aureus dengan metode hitung cawan. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif signifikan (p < 0,05) antara jumlah sel somatik dan jumlah Staphylococcus aureus dengan korelasi lemah (r= 0,198). Selanjutnya studi ini mendapatkan hasil bahwa jumlah Staphylococcus aureus pada jumlah sel somatik > 400.000 sel/mL memiliki perbedaan nyata (p < 0,05) dibandingkan dengan rentang jumlah sel somatik < 100.000 sel/mL, 100.000–199.999 sel/mL, dan 200.000–400.000 sel/mL. Hasil penelitian menunjukkan pola jumlah Staphylococcus aureus dalam susu sapi tidak selalu meningkat secara linier dengan rentang jumlah sel somatik, namun peningkatan signifikan lebih nyata terjadi pada jumlah sel somatik > 400.000 sel/mL.

Dairy cows as the main source of milk production are often infected by bacteria, one of which is Staphylococcus aureus which is a common causative agent of mastitis and the most common bacteria found on dairy farms around the world. This study was aimed to analyze the relationship between somatic cell counts and Staphylococcus aureus counts in milk from dairy farms in West Java. A total of 572 quarter milk samples obtained from dairy farms in the West Java and tested by counting the somatic cell count using Breed method and testing the number of Staphylococcus aureus by plate count method. The results show significant positive relationship (p < 0.05) between somatic cell count and Staphylococcus aureus count with a weak correlation (r= 0.198). Furthermore, this study found that number of Staphylococcus aureus at somatic cell count > 400.000 cells/mL had a significant difference (p < 0.05) compared to somatic cell counts in the range of < 100.000 cells/mL, 100.000–199.999 cells/mL, and 200.000–400.000 cells/mL. The research results showed pattern of Staphylococcus aureus counts in cows milk did not always increase linearly with the range of somatic cell counts, but a significant increase is more pronounced at somatic cell counts > 400.000 cells/mL.