Penambahan Selenium Yeast pada Pakan terhadap Kadar Kandungan Selenium Telur dan Profil Darah Puyuh
Abstract
Selenium merupakan mikromineral esensial, yang artinya tidak mampu diproduksi di dalam tubuh puyuh sehingga harus ditambahkan dari luar, salah satunya dicampur di dalam pakan. Selenium yang ditambahkan pada pakan sebaiknya dalam bentuk organik seperti selenium yeast. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian selenium yeast pada puyuh petelur terhadap kandungan selenium telur dan profil darah puyuh. Sebanyak 200 ekor puyuh petelur berumur 4–16 minggu digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, dengan perlakuan yaitu P0 (pakan + 0,92 ppm sodium selenite komersial), P1 (pakan + 0,92 ppm selenium yeast komersial), P2 (pakan + 0,92 ppm selenium yeast), dan P3 (pakan + 1,84 ppm selenium yeast). Hasil menunjukkan bahwa penambahan selenium pada pakan tidak memberikan efek yang signifikan (P>0,05) terhadap kandungan selenium telur. Sedangkan pada profil darah pemberian selenium menunjukkan hasil yang signifikan (P<0,05) dimana secara umum menurunkan kadar eritrosit, hemoglobin, heterofil, rasio H/L dan meningkatkan total leukosit, limfosit, dan eusinofil. Simpulan penelitian ini adalah pemberian selenium yeast pada kedua level belum cukup untuk meningkatkan kadar Se telur namun mampu meningkatkan aktivitas sistem imun puyuh dengan meningkatkan kadar limfosit dan eusinofil. Selenium is an essential micromineral, which means it can’t be produced on quail body so we need to gave selenium from the outside, we can add selenium at the feed. The selenium that used in feed should be in organic form like selenium yeast. This study aimed to analyse supplementation of selenium yeast on layer quail and its effect on selenium content in the egg and quail blood profile. A number of 200 layer quails aged 4 – 16 weeks used in this study. This study used completely randomized design with 4 treatments and 5 replications, with the treatments were P0 (feed + 0.92 ppm commercial sodium selenite), P1 (feed + 0.92 ppm commercial selenium yeast), P2 (feed + 0.92 ppm selenium yeast), and P3 (feed + 1.84 ppm selenium yeast). The result showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on selenium content in the egg. Otherwise, it had significant effect (P<0.05) on decreasing total erythrocyte, hemoglobin, heterophile, and H/L ratio. The treatment also had significant effect (P<0.05) on increasing total leukocyte, lymphocyte, and eusinophile. In conclusion, the supplementation of selenium yeast with both doses still not enough to increase Se content in the egg but it can increase the activity of immunity system of the quail with increasing lymphocyte and eusinophile content.
