Pola Sirkulasi dan Variabilitas Laut di Perairan Andaman Timur

Abstract

Laut Andaman merupakan hamparan laut yang dipengaruhi oleh cuaca tropis, khususnya oleh monsun timur laut dan monsun barat daya. Tujuan dari penelitian adalah mendeskripsikan pola sirkulasi arus dan variabilitas temporal untuk suhu, salinitas, dan arus laut, serta analisis trajektori partikel pasif di Laut Andaman Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keluaran model CROCO dan satelit observasi untuk parameter suhu dan tinggi permukaan laut. Data keluaran model divalidasi dengan data observasi dan dianalisis menggunakan plot kedalaman-waktu, plot klimatologi selama 5 tahun (2015 – 2019), metode Empirical Orthogonal Function (EOF), Power Spectral Density (PSD), perhitungan volume transport, dan analisis trajektori. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pola musiman menyebabkan perubahan kedalaman termoklin hingga 180 m dan barrier layer hingga 70 m. Pola klimatologi selama 5 tahun di puncak monsun timur laut suhu permukaan laut cenderung rendah dibandingkan dengan monsun barat daya. Terbentuk eddy siklonik maupun anti-siklonik pada musim peralihan. Hasil Analisis SPL EOF dan PSD menunjukkan bahwa pola variabilitas pada mode-1 adalah 341 hari (annual) dan 186 hari (semi-annual), sedangkan pada mode-2 adalah 292 hari (annual), 202 hari (semi-annual), dan 41 hari (intra-seasonal). Analisis salinitas EOF dan PSD menunjukkan bahwa pola variabilitas pada mode-1 adalah 341 hari (annual) dan 186 hari (semi-annual), sedangkan pada mode-2 adalah 227 hari (sub-annual) dan 127 hari (intra-seasonal). Rata-rata nilai volume transport dari transek meridional adalah +0,32 Sv (menuju utara). Trajektori partikel menunjukan perbedaan antara monsun timur laut dan monsun barat daya.

The Andaman Sea is a tropical marine region significantly influenced by monsoon systems, particularly the northeast monsoon and the southwest monsoon. This study aims to describe ocean current circulation patterns and temporal variability in temperature, salinity, and currents, as well as analyze passive particle trajectories in the eastern Andaman Sea. The research utilizes output data from the CROCO model and satellite observations for sea surface temperature (SST) and sea level height (SLH). Model outputs were validated against observational data and analyzed using depth-time plots, 5-year climatology plots (2015–2019), the Empirical Orthogonal Function (EOF) method, Power Spectral Density (PSD), volume transport calculations, and trajectory analysis. The findings reveal that seasonal patterns affect thermocline depth variations of up to 180 m and barrier layer variations of up to 70 m. The 5-year climatology shows that during the peak northeast monsoon, sea surface temperatures (SST) tend to be lower compared to the southwest monsoon. Cyclonic and anticyclonic eddies form during transitional seasons. EOF and PSD analyses for SST indicate that the dominant variability patterns in Mode-1 occur at 341 days (annual) and 186 days (semi-annual), while Mode-2 exhibits cycles of 292 days (annual), 202 days (semi-annual), dan 41 days (intra-seasonal). EOF and PSD analyses for salinity indicate that the dominant variability patterns in Mode-1 occur at 341 days (annual) and 186 days (semi-annual), while Mode-2 exhibits cycles of 227 days (sub-annual) dan 127 days (intra-seasonal). The mean volume transport across the meridional transect is +0.32 Sv (northward). Particle trajectory analysis highlights distinct differences between the northeast monsoon and southwest monsoon periods.