Deteksi Keberadaan Gen ampC pada Klebsiella pneumoniae Asal Kucing yang Resistan Terhadap Beberapa Antibiotik Golongan Beta Laktam

Abstract

Klebsiella pneumoniae merupakan suatu spesies bakteri yang sering menyebabkan infeksi pada kucing. Meningkatnya kasus resistansi antibiotik pada bakteri termasuk, K. pneumoniae, menjadi masalah yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan gen ampC pada bakteri K. pneumoniae asal kucing yang resistan terhadap antibiotik golongan beta laktam. Metode penelitian ini terdiri atas koleksi sampel, isolasi dan identifikasi bakteri, uji resistansi antibiotik, dan deteksi keberadaan gen ampC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 29 sampel (7 usap nasal dan 22 usap rektal), ditemukan 4 sampel positif isolat K. pneumoniae berdasarkan uji biokimia. Uji resistansi terhadap 4 isolat menunjukkan adanya resistansi terhadap antibiotik golongan beta laktam yaitu amoksisilin, amoksisilin klavulanat, dan ampisilin. Keempat isolat K. pneumoniae yang diidentifikasi tidak terdeteksi keberadaan gen ampC.

Klebsiella pneumoniae is a bacterial species that frequently causes infections in cats. The increasing cases of antibiotic resistance in bacteria including, K. pneumoniae, are becoming a serious problem. This study aims to detect the presence of the ampC gene in K. pneumoniae bacteria from cats that are resistant to beta lactam antibiotics. The research method consisted of sample collection, isolation and identification of bacteria, antibiotic resistance testing, and detection of the ampC gene. The results showed that out of 29 samples (7 nasal swabs and 22 rectal swabs), 4 samples were positive for K. pneumoniae isolates based on biochemical tests. Resistance tests on 4 isolates showed resistance to beta lactam antibiotics, namely amoxicillin, amoxicillin clavulanate, and ampicillin. The ampC gene cannot be detected from all identified K. pneumoniae.