Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisanti, Majariana
dc.contributor.advisorWulandari, Dwi Yuni
dc.contributor.authorPutri, Shabyna Adinda
dc.date.accessioned2025-07-08T13:12:22Z
dc.date.available2025-07-08T13:12:22Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164274
dc.description.abstractKegiatan antropogenik di sekitar perairan Situ Burung dapat berpotensi menurunkan kualitas air. Penurunan kualitas air ini dapat berdampak pada organisme yang hidup di perairan termasuk organisme benthos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara struktur komunitas makrozoobenthos dengan kualitas air. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2024. Pengambilan sampel makrozoobenthos dilakukan menggunakan Van Veen Grab dengan lima kali ulangan. Parameter kualitas air yang diuji meliputi suhu, kekeruhan, kedalaman, pH, BOD, dan DO. Metode analisis meliputi kepadatan, komposisi, indeks ekologi, tipe sedimen, dan analisis komponen utama. Kepadatan tertinggi terdapat pada Stasiun 1 dengan 679 ind/m2, dan terendah pada Stasiun 4 dengan 27 ind/m2. Komposisi makrozoobenthos yang ditemukan terdiri atas 3 kelas dan 9 genera. Stasiun 1 dan 2 memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi sehingga distribusi merata, sedangkan Stasiun 3 dan 4 memiliki keanekaragaman jenis yang rendah sehingga distribusi tidak merata dan terdapat jenis yang mendominansi yaitu Allonais sp.
dc.description.abstractAnthropogenic activities around the waters of Situ Burung have the potential to decrease water quality. This decline in water quality can affect organisms living in the water, including benthic organisms. This study aims to analyze the relationship between the structure of the macrozoobenthos community and water quality. The research was conducted from September to October 2024. The sampling of macrozoobenthos was carried out using a Van Veen Grab with five repetitions. Water quality parameters tested include temperature, turbidity, depth, pH, BOD, and DO. The analysis methods include density, composition, ecological indices, sediment type, and principal component analysis. The highest density was found at Station 1 with 679 ind/m2, while the lowest was at Station 4 with 27 ind/m2. The composition of macrozoobenthos identified consists of 3 classes and 9 genera. Stations 1 and 2 have high species diversity leading to even distribution, while Stations 3 and 4 have low species diversity leading to an uneven distribution with a dominant species, namely Allonais sp.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKeterkaitan antara Struktur Komunitas Makrozoobenthos dengan Kualitas Air sebagai Dasar Pengelolaan Perairan Situ Burung, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogorid
dc.title.alternativeThe Relationship Between Macrozoobenthos Community Structure and Water Quality as the Basis for the Management of Situ Burung Waters, Cikarawang Village, Bogor Regency
dc.typeSkripsi
dc.subject.keyworddiversityid
dc.subject.keywordmacrozoobenthosid
dc.subject.keywordwater qualityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record