Tingkat Parasitemia dan Profil Leukosit pada Sapi yang Terinfeksi Parasit Darah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat
Date
2025Author
Munandar, Muhammad Risky
Nugraha, Arifin Budiman
Cahyadi, Danang Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Sapi merupakan salah satu sumber protein hewani untuk memenuhi
kebutuhan gizi bagi masyarakat. Kebutuhan daging sapi nasional pada 2024
mencapai 720 ribu ton, sementara produksi dalam negeri hanya mampu
menyediakan 478 ribu ton. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut
produktivitas sapi harus di tingkatkan. Infeksi parasit darah pada sapi sangat
berdampak signifikan terhadap produktivitas ternak. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan ternak yang terhambat, penurunan daya reproduksi dan kematian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat parasitemia serta hubungannya
terhadap diferensial leukosit pada sapi yang terinfeksi parasit darah di Kabupaten
Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat. Sebanyak 56 sampel darah sapi
dikoleksi, diwarnai Giemsa 10% dan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
mikroskop. Hasil pemeriksaan menunjukkan prevalensi infeksi parasit dan riketsia
darah sebesar (89,3%). Prevalensi Theileria sp. dan Babesia sp., masing-masing
adalah (30,36%) dan (3,57%), sedangkan Anaplasma sp. adalah (19,64%). Terdapat
tiga kategori yang menginfeksi sapi, yaitu infekti tunggal, ganda dan multipel.
Tingkat parasitemia pada sapi yang terinfeksi seluruhnya masih tergolong rendah
yaitu (<1%) mengindikasikan infeksi berjalan kronis ataupun subklinis. Profil
leukosit pada sapi yang terinfeksi berada dalam rentang normal. Temuan ini
menegaskan pentingnya deteksi dini, serta dilakukan program pencegahan dan
pengendalian terhadap infeksi parasit darah pada sapi di Kabupaten Lima Puluh
Kota, Provinsi Sumatra Barat. Cattle are a crucial source of animal protein for fulfilling nutritional needs in
Indonesia. The national beef demand in 2024 is projected to reach 720,000 tons,
while domestic production is only estimated at 478,000 tons. Increasing cattle
productivity is therefore essential. Blood parasite infections significantly impact
livestock productivity, causing stunted growth, reduced reproductive performance,
and mortality. This study aimed to determine the parasitemia level and its
relationship with the differential leukocyte count in cattle infected with blood
parasites in Lima Puluh Kota Regency, West Sumatra Province. A total of 56 cattle
blood samples were collected, stained with 10% Giemsa, and examined
microscopically. Results revealed a high overall prevalence (89.3%) of blood
parasite/rickettsia infection. The specific prevalences were Theileria sp.
(30.36%), Babesia sp. (3.57%), and Anaplasma sp. (19.64%). Infections occurred
as single, double, or multiple infections. The parasitemia level in all infected cattle
was consistently low (<1%), indicating chronic or subclinical infections. The
leukocyte profiles of infected cattle remained within the normal range. These
findings underscore the critical importance of implementing early detection,
prevention, and control programs for blood parasite infections in cattle within Lima
Puluh Kota Regency, Sumatra Barat Province.
