| dc.description.abstract | Jamur selain sebagai sumber makanan, juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku obat atau bahan tambahan industri makanan, kosmetik, dan lain-lain. Adapun jamur sebagai bahan baku obat yang menghasilkan senyawa antimikrob antara lain Ganoderma lucidum, Lentinus edodes, Grifola frandosa, Pleurotus citrinopileatus, dan G. tsugue.
Banyak jenis Lentinus dilaporkan dapat menghasilkan senyawa antimikrob dengan aktivitas yang beragam. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian secara kuantitatif aktivitas antimikrob dari ekstrak miselium Lentinus spp. isolat LPT, LU, LCEL, dan LC terhadap beberapa mikrob patogen tanaman dan mamisia, yaitu: Bacillus subtilis, Xanthomonas campestris pv. glycine "YR 32". beberapa galur Escherichia coli, dan Rigidoporus lignosus. Aktivitas ekstrak miselium terhadap bakteri diuji dengan metode cakram kertas dan terhadap R. lignosus dilakukan uji antibiografi.
Pengujian aktivitas ekstrak miselium dari keempat isolat Lentinus spp. terhadap B. subtilis memberikan hasil yang positif, dengan diameter zona hambatan berkisar 4.6-6.2 mm dengan nilair tertinggi dihasilkan isolat LC. Pengujian terhadap bakteri X. campestris pv. ghicine "YR 32" juga memberikan hasil yang positif, kecuali ekstrak miselium isolat LPT. Hambatan tertinggi ekstrak miselium dari ketiga isolat ditunjukkan oleh isolat LC sebesar 38,8 mm terhadap bakteri patogen tanaman tersebut Sedangkan aktivitas terhadap beberapa galur E. coli hanya isolat LC yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan dengan nilai diameter zona hambatan terhadap E. coli D11.2, E. coli E12.A. E. coli 006.5. dan E. coli Rb1.2 berturut-turut sebesar 18,5 mm, 20,8 mm, 19,3 mm, dan 20,4 mm
Aktivitas hambatan pertumbuhan dari ekstrak miselium Lentinus spp. isolat LU, LCEL, dan LC terhadap R. lignosus mencapai 100% pada penambahan volume ekstrak 60 ul. Sedangkan isolat LPT telah menghambat 100% pada volume ekstrak 40 µl.. | id |
