Show simple item record

dc.contributor.advisorSupena, Ence Darmo Jaya
dc.contributor.advisorSuharsono
dc.contributor.authorNetin
dc.date.accessioned2025-07-08T02:30:19Z
dc.date.available2025-07-08T02:30:19Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164159
dc.description.abstractCabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman menyerbuk sendiri dengan kemungkinan penyer-bukan silang secara alami cukup besar, sehingga benih yang diperoleh secara alami tidak dapat dijamin ke-stabılan genetikanya. Pembentukan galur murni merupakan langkah awal yang perlu dilakukan untuk pe-nelition genetika dan pemuliaan cabai. Pembentukan galur murni dapat dilakukan secara konvensional maupun melalui tanaman haploid yang dilanjutkan dengan penggandaan jumlah kromosomnya. Pemben-tukan tanaman haploid cabai dapat ditempuh melalui kultur kepala sari. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh perlakuan fisik iradiasi sinar yamma pada dosis 0,5 kR dan 1,0 kk serta kombinasinya dengan suhu 4°C selama 48 jam pada kuncup bunga bahan eksplan dan pengaruh perlakuan zat pengatur tumbuh terhadap pembentukan kalus dari kepala sari cabai merah keriting (Can-nuum car cemeti-1) dan cabai merah besar (C. annuum var. Jatilaba). Frekuensi pembentukan kalus dari kultur kepala sari cabai merah keriting dan cabai merah besar tidak berbeda nyata. Perlakuan fisik berpengaruh nyata pada pembentukan kalus. Rata-rata pembentukan kalus pada perlakuan iradiasi maupun kombinasinya dengan suhu 4°C 48 jam tidak berbeda nyata bila diban-dingkan dengan perlakuan suhu 4°C 48 jam. Tetapi perlakuan kombinasi iradiasi 1.0 kR dan suhu 4°C 48 jam menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan iradiasi 1.0 kR. Pada cabai merah keriting perlakuan kombinasi iradiasi 1.0 kR dan suhu 4°C 48 jam lebih baik dalam menginduksi kalus dibanding-kan perlakuan iradiasi ataupun suhu 4°C 48 jam tersendiri. Penambahan zat pengatur tumbuh 0.2 mg/1 BA dan 0,1 mg/l NAA atau 0,5 mg/l kinetin dan 0,5 mg/1 2,4-10 pada media inisiasi Dumas de Vaulx et al. (1981) memberikan hasil yang baik dalam menginduksi kalus dari kepala sari cabai. Hasil analisis sitologi menunjukkan bahwa kalus yang terbentuk adalah haploid.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleInduksi Pembentukan Kalus dari Kepala Sari Cabai Merah dengan Menggunakan Iradiasi Sinar Gamma dan Zat Pengatur Tumbuhid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record