Pendugaan Produksi Basah Kulit Batang Kina
View/ Open
Date
1997Author
Suryana, Tatang
Sunarlim, Bunawan
Rachmaniah, Meuthia
Metadata
Show full item recordAbstract
Penebangan kina untuk memenuhi permintaan sampai saat ini dilakukan tanpa perhitungan yang tepat. Dampak yang timbul adalah produksi berlebih yang menyebabkan harga tidak stabil. Oleh karena itu penebangan sebaiknya dilakukan setelah produksinya diduga terlebih dahulu.
Teknik pendugaan produksi batang kina merupakan tahap awal untuk dapat melakukan pendugaan produksi yang lebih luas, seperti pendugaan produksi pohon dan pendugaan produksi satu blok kebun. Peubah yang digunakan untuk menduga produksi basah batang kina adalah lilit batang, bobot plong, dan tebal plong. Masing-masing diukur dalam satuan cm. gram dan mm. Plong adalah kulit yang terambil oleh alat berbentuk pipa kecil yang sudah distandarkan oleh pihak Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. Peubah-peubah tersebut diukur pada dua pengamatan yaitu pengamatan 50 cm dan pengamatan 100 cm dari batas sambungan antara C. Succirubra (sebagai batang bawah) dan C Ledgeriana (sebagai batang atas dan tanaman produksi). Penebangan boleh dilakukan jika lilit batang sudah lebih dari 10 cm. Pengambilan produksi dilakukan 3 meter dari batas pengukuran peubah penduga produksi basah batang kina.
Pada pengamatan 50 cm dan 100 cm diperoleh y=-0.6973+0.0323 lilit batang y-1.3052+0.0510 lilit batang model penduga produksi basah batang kina 1.2507 bobot plong + 0.1805 tebal plong dan 1.9544 bobot plong + 0.2849 tebal plong. Hasil pendugaan akan berbias karena persamaan penduga diturunkan dari regresi komponen utama.
Pengukuran peubah pada pengamatan 50 cm cenderung menghasilkan pendugaan yang lebih baik dibanding pengamatan 100 cm.
