Model Regresi Logistik untuk Pentahapan Keluarga Sejahtera

Abstract

Peranan keluarga dalam masyarakat semakin penting sehingga diperlukan upaya untuk Beningkatkan kualitas keluarga. Untuk itu BKKBN melakukan suatu kegiatan pendataan Keluarga Sejahtera. Pendataan ini menggolongkan keluarga dalam lima tahap, yaitu Keluarga Pra Sejahtera (Pra KSI. Keluarga Sejahtera 1 (KS I), Keluarga Sejahtera II (KS II), Keluarga Sejahtera III (KS III) dan Keluarga Sejahtera III plus (KS III) yang terangkum dalam 23 indikator. Pentahapan BKKBN sangat mudah dilakukan, namun memiliki kelemahan yaitu adanya kemungkinan indikator yang tidak tepat dipakai sebagai penciri. 5 Model regresi logistik dapat digunakan untuk menelaah pentahapan KS. Model regresi logistik merupakan model dasar bagi analisis data respons ordinal. Pengukuran peubah respons ini adalah dengan membentuk fungsi dari peluang kumulatifnya. Fungsi ini membentuk fungsi logit yang kemudian dari transformasi kebalikan model pendugaan fungsi logit ini dapat diperoleh peluang masing-masing tahap. Nilai peluang inilah yang digunakan sebagai dasar pentahapan KS (batas nilai peluang ≥ 50%). Dari hasil model regresi logistik diketahui bahwa indikator agama tidak tepat dipakai sebagai penciri. Hasil pentahapan KS menurut BKKBN dan model regresi logistik memiliki beberapa perbedaan yang berupa pergeseran ke tahap yang lebih tinggi ataupun ke tahap yang lebih rendah (BKKBN sebagai patokan). Perbedaan ini terjadi karena model regresi logistik menggunakan nilai peluang dan semua peubah penjelasnya, sedangkan pentahapan menurut BKKBN hanya menggunakan peubah yang dipakai untuk masing-masing tahap.