Analisis bioekonomi bagi pengelolaan ikan pepetek (Leiognathus equulus Forsskal, 1874) di Teluk Palabuhanratu, Jawa Barat
Abstract
Analisis Bioekonomi terkait pengelolaan sumber daya ikan pepetek (Leiognathus equulus) di Teluk Palabuhanratu memiliki tujuan menganalisis pengelolaan sumber daya perikanan dengan menggunakan pendekatan bioekonomi. Data yang digunakan yaitu data primer berupa panjang, bobot ikan dan wawancara dengan nelayan. Lalu data sekunder berupa hasil tangkapan tahunan dan upaya penangkapan selama periode 2015-2020. Hasil riset menunjukan bahwa pola pertumbuhan ikan pepetek bersifat alometrik negatif, di mana pertambahan panjang lebih dominan dibandingkan bobot. Tingkat mortalitas penangkapan lebih tinggi dibandingkan mortalitas alami, menunjukkan adanya tangkapan berlebih. Analisis model produksi surplus menggunakan model Fox dengan korelasi 72%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangkapan lestari maksimum (MSY) mencapai 928 kg/tahun dengan tingkat upaya penangkapan (fMSY) sebesar 2.332 trip/tahun. Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, seperti adopsi strategis berbasis MEY, penggunaan alat tangkap selektif, pengawasan stok, dan edukasi nelayan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan. Pendekatan bioekonomi menawarkan solusi komprehensif untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan ekosistem laut. Bioeconomic Analysis of ponyfishes (Leiognathus equulus) Resource Management in Palabuhanratu Bay aims to understand fishery resource management using a bioeconomic approach. The data used consists of primary data, including fish length and weight and interviews. Secondary data, which includes annual catch records, fishing efforts from 2015 to 2020. The research results indicate that the growth pattern of ponyfishes follows a negative allometric trend, where length growth is more dominant than weight gain. The fishing mortality rate is higher than the natural mortality rate, indicating overfishing. The surplus production model was analyzed using the Fox model, showing a correlation of 72%. The study found that the maximum sustainable yield (MSY) is 928 kg per year, with an optimal fishing effort (fMSY) of 2.332 trips per year. This research emphasizes the importance of sustainable fisheries management, including the adoption of MEY based strategic approaches, the use of selective fishing gear, stock monitoring, and educating fishermen to preserve fishery resources. The bioeconomic approach offers a comprehensive solution to balance economic, social, and marine ecosystem needs.
