| dc.description.abstract | Hutan rakyat di Kabupaten Ciamis memiliki potensi produksi kayu yang
besar. Potensi tersebut menjadi pemicu kendala distribusi yang tidak efisien karena
permintaan konsumen yang sangat fluktuatif setiap waktu. Distribusi kayu rakyat
yang tidak efisien menyebabkan tingginya biaya distribusi, membengkaknya harga
akhir, serta rendahnya pendapatan petani selaku produsen. Hal tersebut muncul
karena kurang matangnya perencanaan distribusi yang optimal. Penentuan rute
distribusi merupakan salah satu komponen pembentuk biaya distribusi yang perlu
direncanakan secara optimal. Perencanaan distribusi secara spasial dapat
memberikan solusi untuk menentukan rute dsitribusi yang optimal dan menghitung
biaya distribusi yang efisien, baik dalam aspek ekologi maupun ekonomi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sebaran hutan rakyat, menganalisis
peran lembaga tata niaga kayu rakyat, serta membuat rute optimal dan model biaya
distribusi kayu rakyat yang efisien menggunakan integrasi pendekatan spasial dan
pemodelan Linear Programming. Penelitian ini dilakukan pada tiga wilayah
kecamatan diantaranya Kecamatan Kawali, Cijeungjing, dan Banjaranyar. Metode
yang digunakan yaitu mix methods yang didukung menggunakan data primer dari
observasi dan wawancara mendalam (in depth interview), serta data sekunder dari
intansi terkait dan studi literatur. Analisis ini dilakukan dengan pendakatan spasial
menggunakan ArcGIS untuk pemetaan dan Excel Solver untuk membuat model
optimasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi kayu rakyat di Kabupaten
Ciamis sangat bervariasi. Hal tersebut dilihat dari analisis efisiensi pemasaran,
margin, keuntungan bersih, Producer’s Share (PS), dan Rasio Profit Margin (RPM)
yang berbeda-beda. Penggunaan model optimasi menghasilkan alternatif
penurunan biaya distribusi dan meningkatkan nilai ekonomi bagi pelaku usaha
khususnya petani. Jalur distribusi yang optimal merupakan jalur yang memiliki
tingkat kemanan yang tinggi serta biaya distribusi yang optimal. Sehingga faktor
tersebut penting untuk menciptakan perencanaan distribusi yang efisien dan mampu
mendukung pengelolaan hutan rakyat secara berkelanjutan. | |