| dc.description.abstract | Kebakaran hutan menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan keanekaragaman hayati di TNTP. Hal ini menjadi perhatian serius karena status kawasan tersebut sebagai habitat primata endemik seperti orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan bekantan (Nasalis larvatus) yang populasinya semakin terancam. Untuk mengendalikan kebakaran hutan, diperlukan pemetaan kerawanan berbasis penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi formula tingkat kerawanan dan memetakan lokasi rawan kebakaran hutan di TNTP. Variabel-variabel yang digunakan dalam menentukan kerawanan yaitu tutupan lahan, ndvi, ndmi, suhu, kedalaman gambut, jarak dari aksesibilitas, dan jarak dari pusat aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fomula dengan pembobotan 0,9 pada faktor alam dan 0,1 pada proxy aktivitas manusia sesuai untuk pemetaan tingkat kerawanan kebakaran hutan di TNTP. SPTN Wilayah I menjadi prioritas utama kawasan yang rawan kebakaran hutan dengan persentase sebesar 94,98%. | |