Kandidiasis Invasif : Tantangan dalam Penegakkan Diagnosis
Abstract
Dalam beberapa tahun terakhir, insidensi infeksi jamur invasif semakin meningkat.
Dilaporkan, lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia menderita infeksi jamur sistemik, dengan
angka mortalitas yang tinggi, melebihi 1,5 juta orang[1]. Peningkatan insidensi infeksi jamur
invasif ini sejalan dengan meningkatnya penderita dengan Human Immunodeficiency virus
(HIV), Tuberculosis (TB), Diabetes Mellitus (DM), keganasan dan penggunaan terapi
immunosupresif, serta penggunaan alat medis invasif.[2] Di Indonesia, studi yang dilakukan
oleh Wahyuningsih (et.al.) menunjukkan sekitar 7,7 juta masyarakat Indonesia (2.89%)
menderita infeksi jamur berat setiap tahunnya, dengan etiologi jamur yang berbeda-beda [1].
Candida Spp. merupakan salah satu penyebab infeksi jamur invasif tersering, terutama
di negara maju [1]. Candida Spp. merupakan jamur komensal yang termasuk dalam
mycobiome pada populasi sehat. Sebagai mikroorganisme komensal, Candida Spp. terdapat
pada kulit, membrane mukosa rongga mulut, gastrointestinal, serta saluran genitourinaria [3].
Candida Spp. berperan pada 70-90% penyebab infeksi jamur invasif, terutama pada pasien
yang di rawat di unit intensif (ICU) [4]. Epidemiologi kandidemia bervariasi di berbagai
wilayah. Di Asia, keseluruhan insidens kandidemia adalah 1,22 per 1000 pasien dan bervariasi
antar rumah sakit dan wilayah [1]. Di Indonesia, studi yang meneliti prevalensi kandidemia
masih sangat terbatas. Studi yang dilakukan oleh Wahyuningsih, dkk. memperkirakan insidensi
kandidemia di Indonesia adalah 10/100.000, dengan 25% kasus terjadi di unit intensif (ICU)
[1]. Kalista dkk. melakukan studi menggunakan data sekunder di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo dan mendapatkan prevalensi kandidiasis invasif sebesar 12,3% dengan
mortalitas sebesar 64,8%. Prevalensi yang mungkin lebih rendah dari kondisi sebenarnya
karena banyaknya data yang tidak ditemukan dan terbatasnya data mengenai kultur sebagai
data konfirmatif [2]. Studi yang dilakukan oleh Maulana dkk. mendapatkan prevalensi
kandidiasis invasif di ICU RSUP Hasan Sadikin sebesar 3,5% dengan angka mortalitas yang
tinggi sebesar 81,8% [4]. ..
Collections
- Medicine [92]
