| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan fungsi produksi yang dapat menerangkan usaha tani cabai di kabupaten Cirebon, Garut, dan Majalengka dengan membandingkan fungsi produksi Transcedental dan fungsi produksi Translog.
Data yang digunakan merupakan data sekunder, hasil survei untuk penelitian Studi Identifikasi dan Pengembangan Teknologi PHT pada Tanaman Cabai di Jawa Barat. Banyaknya sampel yang digunakan untuk daerah Cirebon, Garut, dan Majalengka masing-masing sebanyak 47, 57, dan 59 responden.
Untuk meningkatkan pendapatan petani melalui perluasan lahan sangatlah sulit untuk dilakukan. Oleh Karena itu, informasi mengenai pemakaian faktor-faktor produksi yang efektif sangatlah diperlukan sebagai alternatif untuk meningkatkan pendapatan petani.
Berdasarkan kriteria pemilihan model terbaik, seperti R, R' terkoreksi, s², dan kekonsistenan terhadap teori, maka fungsi produksi Translog dipilih untuk analisis selanjutnya.
Parameter-parameter model yang terpilih, dalam hal ini fungsi produksi Translog untuk ketiga daerah berbeda. Dengan demikian, analisis elastisitas produksi, skala usaha ekonomi, dan elastisitas substitusi dilakukan untuk masing-masing daerah.
Untuk analisis elastisitas produksi, daerah Cirebon dan Garut memiliki faktor produksi yang relatif lebih efisien dari pada daerah Majalengka.
Majalengka memiliki nilai skala usaha ekonomi yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah Cirebon dan Garut.
Pada analisis elastisitas substitusi menunjukkan bahwa faktor produksi dari ketiga daerah dapat saling bersubstitusi. Hal ini ditandai dengan nilai elastisitas substitusi yang bertanda positif. | id |
