| dc.description.abstract | Burung maleo merupakan satwa endemik di Sulawesi yang hidupnya berpasang-pasangan, merupakan burung diurnal yang memulai aktivitas makannya pada pagi hari sampai sore hari. Akibat kerusakan hutan, perburuan, perdagangan serta bencana alam menyebabkan burung ini terancam kepunahan. Salah satu alternatif untuk menyelamatkan dan melestarikan burung maleo dari ancaman kepunahan adalah dengan melestarikannya di luar kawasan habitat aslinya (konservasi ex situ). Aspek perilaku makan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya penangkaran burung maleo.
Dalam penelitian sederhana ini dipelajari aspek perilaku makan dalam hubungannya dengan konservasi ex situ di Kebun Binatang Ragunan Jakarta. Data perilaku makan dan aktivitas harian diperoleh dengan menggunakan metode ad libitum sampling dan scan sampling.
Aktivitas harian yang biasa dilakukan oleh burung maleo adalah makan, merapikan bulu, berjalan-jalan, diam, naik pohon, turun pohon dan minum. Aktivitas yang paling dominan dilakukan oleh burung maleo adalah diam (46.63% dari aktivitas keseluruhan), menyusul aktivitas makan (21.49%), merapikan bulu (19.82%), berjalan-jalan (10.30%), naik pohon (3.60%) dan turun dari pohon (0.90%). Aktivitas yang paling jarang dilakukan adalah minum (0.26% dari aktivitas keseluruhan). Aktivitas makan paling tinggi terjadi pada pagi hari yaitu jam 06.00 sampai 07.00. Jam 07.00 sampai 18.00 aktivitas makan sedang, sedangkan jam 19.00 sampai 04.00 aktivitas makan paling rendah.
Konservasi ex situ di Kebun Binatang Ragunan memiliki peranan penting dalam usaha menjaga kelestarian burung maleo, karena lebih mudah dilakukan pengawasan dan penelitian dengan baik dibandingkan pada lapangan yang luas di alam aslinya. | id |