Efisiensi Ekstraksi Senyawa Isoflavo-noid dari Akar Kedelai (Glycine &X (L.) Merr.)
View/ Open
Date
1995Author
Rinawati
Darusman, Latifah K.
Purwantiningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan kedelai selama ini belum diimbangi dengan penangan-an limbah panennya yang efisien. Sementara disisi lain telah diketa-hui bahwa famili leguminosae mengandung senyawa-senyawa isoflavonoid yang berkhasiat bagi kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cara dan tahapan ekstraksi yang efisien untuk menperoleh senyawa isoflavonoid yang termasuk golongan fitoestrogen. Ekstraksi dilakukan dengan tiga metode. Metode 1 dilakukan dengan pemanasan oleh pelarut etanol, metode 2 dengan perendaman oleh pelarut etanol, sedang metode 3 dengan pemanasan oleh pelarut asam asetat. Hasil ekstrak ketiga metode tersebut diekstraksi kembali dengan menggunakan pelarut dietil eter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode 1 menghasilkan rende-men paling tinggi (0.72%) dibandingkan metode 2 (0.52%) dan metode 3 (0.21%). Dari analisis KLT diperoleh lima komponen pada ketiga metode. Nilai Re komponen pada metode 1 adalah 0.82, 0.62, 0.39, 0.29, dan 0.21. Pada metode 2 adalah 0.81, 0.64, 0.39, 0.27, dan 0.19. Sedang pada metode 3 adalah 0.82, 0.64, 0.39, 0.27, dan 0.19. Nilai Re standar isoflavon genistein adalah 0.28. Berdasarkan Re standar tersebut diduga bahwa komponen keempat adalah senyawa genis-tein.
Analisis KCKT menunjukkan bahwa kadar genistein untuk metode 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 0.263%, 0.033% dan 0.025%. Spektrum UV komponen yang diduga genistein menunjukkan absorbansi maksimum pada daerah panjang gelombang 260 nm, dan bahu pada daerah 320 nm. Komponen lain yang diduga senyawa daedzein menunjukkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 249 nm dan bahu pada daerah 238 mm, 260 nm dan 303 nm.
Collections
- UT - Chemistry [2295]
