Show simple item record

dc.contributor.advisorPawitan, Hidayat
dc.contributor.advisorDarmiyati
dc.contributor.authorBakara, Roland Pandapotan
dc.date.accessioned2025-07-02T06:41:05Z
dc.date.available2025-07-02T06:41:05Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163592
dc.description.abstractPenelitian ini dilandasi oleh hipotesa berikut: pembedaan kondisi air tersedia dan jenis sedia tanas semperlihatkan pertumbuhan, perkembangan, dan produksi berbeda pada tanaman kedelai varsetas Malabar, dan cekaman air yang disebabkan oleh perubahan cuaca di dalam rumah laca, a nurunkan produktivitas media tanas maupun tanaman kedelainya selama penelitian. Penelitian tentang tanaman kedelai 7 Mei 20 Agustus 1992 di dalan Rumah Kaca, dengan wetode analisis dan uji statistik data adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (3x31. Sebagai Faktor utama adalah macam media tanan "Sn" dengan tiga taraf dan pengaturan air tersedia "Wn dengan tiga taraf. Taraf-taraf diberi lambang "S" media tanan Latosol, 'S media tanan Latosol dan Pupuk Kandang 0.8 kg/polybag, dan "S" media tanas Latosol dan Kompos 0.8 kg/polybag; sedangkan "100 100 I air tersedia, "Wys" 75% air tersedia, "W" 50 I air tersedia, yang seluruhnya sembilan kombinasi perlakuan dikali lima ulangan. Parameter yang menjadi uturan dalam pengamatan yang bersifat primer; unsur cuaca adalah re-rata jumlah radiasi total per hari, persentase transmisi radiasi oleh rumah kaca, rerata suhu udara dan rerata kelembaban relatif harian, rerata konsumsi air dalam dasarian, dan unsur tanaman kedelai adalah tinggi, jumlah ruas batang, jumlah cabang, jualah dan luas daun bertiga (trifoliat), berat segar dan berat kering berangkasan atas, bobot 100 biji. Data sekunder dimanfaatkan untuk pemban đông nagi cuaca maupun tanaman kedelai yang dihasilkan di dalam rumah kaca dan di luarnya. Respons yang dihasilkan faktor macan media tanan "S" dan faktor pengaturan air tersedia adalah nyata sampai sangat nyata pada komponen hasil jumlah biji, berat bäji, jumlah polong, herat polong, berat segar dan berat kering berangkasan atas. Juga telah menghasilkan gejala tumbuh yang baik pada tinggi tanaman, jumlah dan luas daun bertiga, ruas batang, percabangan, pembungaan dan pembentukan polong tanaman kedelai selama penelitian. Sedangkan interaksi antar faktor tidak menghasilkan respons nyata setelah pengujian range pada uji lanjut sidik ragan. Potensi produksi kedelai varietas Malabar pada faktor tunggal macan media tanan, yang ter baik responsaya adalah media tanan Latosol dan Kompos 0.8 kg/polybag, kemudian media tanan Latosal serta sedia tanan Latosol dan Pupuk kandang 0.8 kg/polybag. Pada faktor tunggal pengaturan air tersedia, yang terbaik responsnya adalah keadaan 100 % air tersedia, kemudian 751 air tersedia serta 30 1 air tersedia. Angka produksi kedelai kelihatan cenderung meningkat, demikian juga pola pertumbuhannya semakin baik sampai umur 84 hari setelah tanaa. Pencampuran bahan organik Kompos sampah kota, ternyata mampu memperbaiki sifat fisil maupun Kista tanah, dan semperbesar nilai potensi agronomi tanaman kedelai varietas Malabar hingga kondisi optimal. Perlakuan media tanam campuran Latosol dan Kompos 0.8 kg/polybag disertai 100 % air ter-sedia semperoleh hasil paling baik dalam peningkatan produksi dibandingkan perlakuan media tanan Campuran Latosol dan Pupuk tandang 0.8 kg/polybag disertai 100 I air tersedia. Angka-angka peningkatan produksi tersebut adalah jumlah biji sebesar +138 1, berat biji +10 jualah pulong +128%, berat polong 135, serupakan dugaan produksi kedelai varietas Malabar di lapang jika sifat fisik dan kimia tanahnya diperbaiki dengan kompos dan pengaturan air tersedia maksiaua di dalan tanah. Nilai positif di atas menyatakan nilai produksi kedelai pada anda tanan campuran Latosol dan Kompos disertai 100 % air tersedia, yang diperbandingkan terhadap andia tanas Latosol disertai 50 I air tersedia. Mungkin dapat diusulkan agar usahatani tanaman kedelai di lapang memberikan Kompos Sampah Kota (konversi dosis 0.8 kg/polybag) sebagai penambah bahan organik tanah dan unsur hara tanaman, yang disertai ketersediaan air sesuai dengan tingkat konsumtif air selama pertumbuhan tanaman kedelai. Dugaan sementara nilai kritis air konsumtif tanaman kedelai varietas ini di antara 50 1 dan 75 air tersedia. Masun masih diperlukan penelitian lebih lanjut agar nilai kritis air konsumtif yang tepat dan teliti diperoleh, sehingga bisa direkomendasikan. Pengaturan air tersedia dalan batas maksious untuk tanaman tidak selalu mungkin dicapai di lapang, jika tidak dilakukan penye-sualan musia tanas terhadap periode ausia hujan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleRespons Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Ter-hadap Air Tersedia Pada Dua Media Tanam Dengan Cam-puran Pupuk Organik Berbedaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record