| dc.description.abstract | Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang ikut melengkapi khasanah hayati fauna Indonesia. Cacing tanah terma-suk ke dalam kelompok hewan tingkat ren-dah tak bertulang belakang (avertebrata) yang hidup di tanah dan berperan da-lam menjaga struktur dan kesuburan tanah, sehingga biasa dijadikan indikator kesuburan tanah. Cacing tanah akan membuat lubang-lubang di dalam tanah dengan cara memakan material tanah, mencernanya di dalam tubuh dan mengeluarkannya dalam bentuk kotoran yang disebut kasting. Kasting tersebut mengandung lebih banyak mikroorganisme, mineral an-organik dan bahan organik dalam bentuk yang mudah diserap oleh tanaman dibandingkan bahan organik yang terkandung di dalam tanah (Edwards dan Lofty, 1972). Menurut Ghabbour dalam Edwards dan Lofty (1972) kasting juga mengandung enzim-en-zim protease, amylase, lipase, selulase dan kitinase. Selain itu Tiwari et al. (1989) menyatakan bahwa kandungan unsur C, N, P dan K dari kasting lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan bagian atas tanah ("top soil").
Kasting yang dihasilkan bentuknya berbeda-beda dan spesifik untuk tiap spesies. Kasting tersebut diletakkan di bagian permu-kaan tanah dekat dengan lubang masuk (mu-lut liang) (Edwards dan Lofty, 1972). Kas-ting memiliki banyak kelebihan dalam hal kandungan unsur hara dan bahan lain yang berguna bagi tanaman, oleh karena itu kas-ting banyak dimanfaatkan sebagai pupuk or-ganik penyubur tanaman.. | id |