TELAAH KEKERABATAN GALUR-GALUR Bradyrhizobium japonicum INDIGENUS DENGAN TEKNIK IMUNODIFUSI GEL
View/ Open
Date
1994Author
Adisiswanto, Didiek
Imas, Tedja
Suwanto, Antonius
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencirian galur-galur Bradyrhizobium japonicum dengan teknik imunodifusi gel merupakan penelitian lanjutan untuk menegaskan kekerabatannya yang telah ditelaah melalui reaksi aglutinasi, (Hadi, 1991; Lestari, 1992).
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kekerabatan sifat antigenik galur-galur Bradyrhizobi-um japonicum berdasarkan tingkat kesamaan pita presipitin dengan teknik imunodifusi gel dan mempelajari pola protein beberapa galur identik dengan teknik elektroforesis protein total (SDS-PAGE).
Lima puluh galur uji yang digunakan berasal dari Desa Brujulkulon, Kecamatan Jatiwangi, Ka-bupaten Majalengka. Dua belas galur diantaranya telah digunakan untuk memproduksi antiserum.
Reaksi imunodifusi dilakukan pada lempeng agar OXOID 0,75 % setebal 4 mm yang dibubuhi Na-Azida 0.025%, dengan sumur berpola heksagonal yang berjarak 4mm satu dengan yang lain. Dari 271 pasangan galur yang bereaksi aglutinasi positip 43,5% di antaranya menampakkan pita presipitin yang bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa teknik imunodifusi gel kurang sensitif dari pada aglutinasi, namun kekerabatan yang terdeteksi diperhalus menjadi identik dan identik seba-gian. Variasi pita presiptitin yang terbentuk dibedakan menjadi 5 tipe. Sebanyak 62,7% pasangan galur menempati kelompok identik dengan tipe pita A dan B, sedangkan 37,3% lainnya identik sebagian dengan tipe pita C. D dan E.
Selanjutnya 28 pasangan galur yang menempati tipe pita B dikonfirmasikan keidentikannya
melalui reaksi absorbsi. Hasilnya menunjukkan 14,29% diantaranya identik, sedangkan 85,71%
lainnya identik sebagian. Dengan demikian jumlah galur identik berkurang dari 62,7% menjadi
42.37%, sebaliknya jumlah galur identik sebagian meningkat dari 37,3% menjadi 57,63%. Hal
ini menunjukkan bahwa galur-galur uji mempunyai keragaman antigenik yang tinggi.
Galur-galur uji menunjukkan keidentikan yang tinggi terhadap galur 07, 18, 26 dan 43. Hal ini memperkuat penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa lahan tempat asal galur uji, didominasi oleh galur yang sekerabat dengan galur 07, 18, 26 dan 43.
Elektroforesis diterapkan pada beberapa galur identik yang terdeteksi melalui teknik imunodi-fusi untuk melihat kesamaan pola proteinnya. Dijumpai adanya indikasi perbedaan pola pita pro-tein, namun prosedur penyiapan sampel perlu ditingkatkan.
Collections
- UT - Biology [2396]
