PEMBENTUKAN DAN PERTUMBUHAN Protocorm- Like Bodies (PLB) pada Anggrek Dendrobium Jakarta Molek
View/ Open
Date
1993Author
RIYANI, YANI
Nurwahyuni, Isnaini
Harran, Said
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan medium Vacin dan Went ditambah 15% air kelapa yang dimodifikasi dengan penambahan 3 tingkat konsentrasi NAA dan Kinetin terhadap pembentukan dan pertumbuhan protocorm-like bodies (plb) pada kultur anggrek Dendrobium Jakarta Molek, sehingga diperoleh kombinasi zat pengatur tumbuh yang sesuai.
Eksplan yang digunakan berasal dari bibit aseptik Dendrobium Jakarta Molek, berupa pucuk dan nodus. Medium dasar yang digunakan adalah medium Vacin dan Went cair yang diberi air kelapa 15% (Sagawa, 1988), yang dimodifikasi dengan kombinasi perlakuan 3 tingkat konsentrasi kinetin yaitu 0,5, 1,0 dan 1,5 mg/l dan 3 tingkat konsentra-si NAA yaitu 0,5, 1,0 dan 1,5 mg/l.
Dari percobaan diketahui bahwa tingkat kontaminasi kultur nodus lebih besar dibanding dengan kultur pucuk. Persentase rata-rata kontaminasi kultur nodus adalah 15,2% dan kultur pucuk hanya 5,1%.
Eksplan nodus pada medium cair yang dikocok mengalami perubahan bentuk menja-di plb yang diikuti oleh pertumbuhan tunas. Persentase kultur membentuk plb tertinggi yaitu 50% diperoleh pada kultur nodus dengan medium Vacin dan Went tanpa zat pengatur tumbuh sintetik, dan beberapa plb yang terbentuk berdiferensiasi membentuk tunas. Medium yang ditambah zat tumbuh kinetin 0,5 mg/l dan 1,0 mg/l pada konsentrasi auksin 0,5, 1,0 dan 1,5 mg/l menunjukkan nilai rata-rata persentase pembentukan plb yang relatif tinggi. Perlakuan zat tumbuh kinetin 1,5 mg/l dan NAA 0,5 mg/l tidak menumbuhkan plb.
Pada kultur pucuk, pemberian zat pengatur tumbuh sintetik dapat merangsang pembentukan plb dengan persentase kultur yang membentuk plb hampir seragam yaitu seki-tar 17%. Persentase kultur pucuk yang membentuk plb paling banyak (33%) diperoleh pada medium Vacin dan Went tanpa zat pengatur tumbuh sintetik. Penambahan kinetin 0,5 mg/l pada NAA 0,5 1,5 mg/l cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari pada perla-kuan zat pengatur tumbuh lainnya. Medium dengan zat pengatur tumbuh kinetin 1,5 mg/1 dan NAA 0,5 mg/1 serta kinetin 1,0 mg/l dan NAA 0,5 mg/l tidak menghasilkan plb.
Selain membentuk plb, eksplan pucuk juga berkembang membentuk tunas. Persen-tase kultur pucuk yang membentuk tunas tertinggi (50%) dicapai dalam medium Vacin dan Went dengan zat pengatur tumbuh kinetin 1.5 mg/l dan NAA 0.5 mg/l. Pada medium tanpa zat pengatur tumbuh sintetik, pertumbuhan tunas sebesar 33% dan tunas segera berakar membentuk plantlet..
Collections
- UT - Biology [2396]
