View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      ANALISIS PELUANG CURAH HUJAN DENGAN MODEL RANTAI MARKOV UNTUK PENETAPAN WAKTU TANAM TEMBAKAU VIRGINIA DI DAERAH BOJONEGORO, JAWA TIMUR

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (116.0Mb)
      Date
      1993
      Author
      WILLEM
      Murdiyarso
      Sholeh, Mochammad
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tujuan penelitian yang dilakukan pada bulan Juni sampai September 1991 ini adalah untuk mene-tapkan waktu tanam tembakau virginia yang tepat untuk daerah sentra produksi tembakau virginia di Bojonegoro, Jawa Timur, dengan menggunakan Model Rantai Markov. Tembakau virginia membutuhkan waktu 17 minggu kering berturut-turut (curah hujan kurang dari 30 mm setiap minggunya) untuk pertumbuhannya di lapang hingga panen terakhir. Bila hasil perhitung-an minggu kering lebih dari 17 minggu waktu yang tersisa dapat digunakan untuk mengatur penanaman paling awal dan penanaman paling akhir, sebab sangat sulit bila harus diadakan penanaman serentak. Penentuan waktu tanam dihitung berdasarkan data curah hujan dari 21 stasiun yang tersebar di se luruh daerah Bojonegoro. Keduapuluhsatu stasiun diklasifikasikan ke dalam empat golongan wilayah, yaitu Golongan A, Golongan B, Golongan C, dan Golongan D. Stasiun yang termasuk dalam Golong-an A mempunyai panjang minggu kering berurutan minimal 24 minggu. Stasiun-stasiun tersebut ada-lah: Baureno, Kerjo, Cawak, Sugihan, Bojonegoro, Kanor, Panjang, dan Sukun. Golongan B merupa-kan stasiun yang mempunyai panjang minggu kering berurutan 20-23 minggu dan yang termasuk di dalamnya adalah Sumberejo, Talun, Pekuwon, Mekuris, Dander, Jatiblimbing. Simorejo, Kapas, Kle-pek, dan Balen. Wilayah yang mempunyai panjang minggu kering berurutan selama 17-19 minggu dimasukkan ke dalam Golongan C, namun dari 21 stasiun yang ada tidak ada yang tergolong di dalam-nya. Stasiun Tretes, Karangnongko dan Leran termasuk dalam Golongan D karena panjang minggu kering berurutan kurang dari 17 minggu. Awal tanam tembakau di daerah Bojonegoro sebaiknya dilakukan pada minggu ke-20. Penanaman tembakau yang terbaik dilakukan di wilayah golongan A dan B. Peningkatan kualitas dan kuantitas tembakau virginia untuk daerah Bojonegoro diharapkan terutama berasal dari kedua wilayah golongan ini. Pada wilayah golongan C penanaman harus diperhitungkan dengan baik. Sedangkan untuk wilayah golongan D sebaiknya ditanam komoditi lain yang lebih menguntungkan.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163509
      Collections
      • UT - Geophysics and Meteorology [1718]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository