View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Biology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Biology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      EMBRIOGENESIS SOMATIK Glycine max var. Orba dan Glycine tomentella DALAM KULTUR In Vitro

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (46.36Mb)
      Date
      1993
      Author
      ANDRINI, WIDYA
      Lukman, Diah R.
      Nurwahyuni, Isnaini
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi medium yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan embrio muda G. max dan G. tomentella umur 16 dan 24 hari secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di ruang Kultur Jaringan, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi FMIPA, Institut Pertanian Bogor. Jenis medium inisiasi yang digunakan yaitu medium PC-L2 dengan penambahan 2,4-D (perlakuan A), medium PC-L2 dengan penambahan 2,4-D dan ABA (perlakuan B), medium PC-L2 dengan penambahan 2,4-D, ABA dan kinetin (perlakuan C), dan medium MS dengan penambahan 2,4-D. Medium regenerasi untuk perlakuan A, B, dan C adalah medium PC-L2 yang ditambah pikloram dan BAP, sedangkan medium regenerasi untuk perlakuan D adalah medium MS dengan penambahan IBA dan BAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap inisiasi, semua eksplan mampu membentuk kalun. Pertumbuhan kalus yang paling baik terjadi pada medium inisiasi PC-L2 dengan penambahan 2,4-D, ABA dan kinetin (perlakuan C). Kalus yang berwarna krem dan bersifat friabel mengalami perubahan warna menjadi hijau dengan tekstur yang kompak dan bergranula setelah dipindahkan ke dalam medium regenerasi. Diferensiasi kalus pada medium regenerasi ditandai dengan terbentuknya akar dan embrio somatik. Di antara kedua jenis kedelai, hanya G. max yang mampu membentuk embrio somatik. Persentase pembentukan embrio somatik tertinggi terjadi pada kalus G, max umur 16 hari yang diinisiasi pada medium PC-L2 dengan penambahan 2,4-D, ABA dan kinetin dan diregenerasi pada modium PC-L2 dengan penambahan pikloram dan BAP (perlakuan C), tetapi embrio somatik yang dihasilkan mempunyai morfologi abnormal dan tidak mengalami perkembangan lebih lanjut.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163506
      Collections
      • UT - Biology [2396]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository