Show simple item record

dc.contributor.authorSandra, Edhi
dc.date.accessioned2025-06-26T07:22:35Z
dc.date.available2025-06-26T07:22:35Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163172
dc.description.abstractKultur jaringan merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman secara in vitro yang sangat potensial diantaranya adalah untuk pengembangan komoditas kehutanan, termasuk pada tanaman aren (Arenga pinnata). Namun, salah satu tantangan utama dalam tahap awal kultur jaringan adalah masalah kontaminasi, terutama saat proses inisiasi, yaitu memasukkan bagian dari suatu tanaman (eksplan) dalam kondisi steril. Persentase keberhasilan inisiasi adalah 0% sampai 10% hal ini bukan disebabkan penanamnya tidak profesional melainkan hampir semua mahluk di dunia ini mengandung mikroba di dalam dirinya, apalagi tanaman yang adri alam liar (hutan tropika).Eksplan dari tanaman hutan seperti aren umumnya berasal dari lingkungan liar yang kaya akan mikroorganisme patogen maupun endofit. Hal ini menyebabkan tingkat kegagalan inisiasi menjadi tinggi apabila tidak diikuti dengan prosedur sterilisasi yang ketat dan efektif. Proses inisiasi merupakan titik kritis dalam kultur jaringan karena keberhasilan tahapan ini sangat menentukan kelanjutan proses regenerasi tanaman. Kontaminasi yang terjadi pada tahap ini dapat menyebabkan eksplan membusuk, mengalami nekrosis, bahkan gagal tumbuh. Oleh karena itu, diperlukan strategi sterilisasi yang tepat dan efisien agar diperoleh eksplan yang benar-benar bersih dari mikroba, namun tetap mempertahankan viabilitas dan potensi tumbuh eksplan. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherDepartemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata-IPB Universityid
dc.titlePerlakuan Sterilisasi Dalam Inisiasi Arenid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record