Peran Perguruan Tinggi dalam Pentahelix untuk Atasi Stunting
Abstract
Ketika seorang anak menderita masalah gizi seperti stunting, gizi kurang atau gizi buruk, maka seringkali ibu (perempuan) merasa paling bertanggung jawab terhadap keadaan ini. Ibu adalah orang paling dekat dalam pengasuhan balita terutama dalam hal pola asuh makannya.
Upaya-upaya untuk meningkatkan pendidikan perempuan, memberi kesempatan dalam berbagai sektor pekerjaan, serta memudahkan akses mereka untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan gizi akan berdampak besar pada kualitas bangsa secara keseluruhan.
Persoalan gizi adalah fenomena kompleks. UNICEF menyebutkan bahwa kendala ekonomi atau kemiskinan merupakan hal paling mendasar yang menyebabkan anak-anak balita terpuruk akibat kurang gizi (UNICEF 2021). Sebuah penelitian di Nusa Tenggara Barat mengungkapkan kebiasaan poligami berdampak buruk bagi balita karena pola asuh menjadi tidak optimal dan ibu balita harus pontang-panting menjadi pilar ekonomi keluarga (Syahfitri dan Fahlia 2021).
Perlu ada langkah-langkah luar biasa atau extraordinary untuk mengatasi problem gizi. Angka prevalensi stunting di Indonesia ditargetkan turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 atau turun 2,7 persen per tahun, pada kenyataannya prevalensi stunting masih 19,8 persen (SSGI 2024). ...
Collections
- Community Nutrition [142]
