Potensi Antioksidasi Ekstrak Daun Keji Beling Strobilanthes crispus Blume).
View/ Open
Date
2007Author
AYUNINGTYAS, INDRI
ROSWIEM, ANNA P.
SAFITHRI, MEGA
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan aktivitas antioksidasi antara ekstrak daun muda dan ekstrak daun tua keji beling, serta membandingkan aktivitas antioksidasi kedua ekstrak dengan vitamin E 200 ppm sebagai antioksidan standar. Simplisia daun keji beling diekstrak dengan etanol 70% secara refluks. Konsentrasi hidroperoksida, senyawa antara proses autooksidasi asam linoleat, diukur melalui metode feritiosianat (FTC) untuk menentukan waktu inkubasi saat kadar hidroperoksida mencapai maksimum. Waktu inkubasi yang diperoleh yaitu pada hari ke-3. Aktivitas antioksidasi diukur setelah satu hari atau lebih dari waktu inkubasi menggunakan metode thiobarbituric acid (TBA), yang berdasarkan pada pembentukan malondialdehida (MDA) sebagai salah satu produk akhir autooksidasi asam linoleat.
Aktivitas antioksidasi larutan ekstrak ditentukan melalui penurunan konsentrasi MDA. Penghambatan pembentukan MDA terjadi dalam ekstrak daun muda pada konsentrasi 50 ppm. Ekstrak ini memiliki konsentrasi MDA sebesar 6.4270 µM yang lebih kecil daripada konsentrasi MDA dalam vitamin E yang sebesar 6.5517 µM. Hasil ini juga didukung dengan daya hambatnya yang mencapai 23.69%, sedangkan daya hambat vitamin E sebesar 22.06%. Olch karena itu, ekstrak daun muda keji beling pada konsentrasi 50 ppm memiliki aktivitas antioksidasi yang lebih tinggi dibandingkan vitamin E.
Collections
- UT - Biochemistry [1463]
