Rantai Pasok Ikan Tongkol Abu-abu (Thunnus tonggol) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke
Abstract
Rantai pasok merupakan sistem logistik terintegrasi dari pengadaan bahan baku hingga konsumen akhir. PPN Muara Angke berperan sebagai pusat pendaratan dengan produktivitas tinggi. Ikan tongkol abu-abu menempati peringkat ketiga dalam produksi utama. Penelitian ini menggunakan data primer dari stakeholder rantai pasok, analisis SCOR dan SWOT untuk menilai kinerja dan strategi peningkatan. Hasilnya menunjukkan struktur rantai pasok dari nelayan, hingga perusahaan, dengan performa terendah berdasarkan rata-rata nilai
SCOR.pada indikator proporsi hasil tangkapan yang dikembalikan karena tidak memenuhi standar kualitas, ukuran, atau spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan dengan nilai 68 (average), dan nilai performa tertinggi pada efektivitas proses produksi dalam mencapai output yang diinginkan dengan nilai 81 (good). Strategi perbaikan kinerja rantai pasok dengan meningkatkan efisiensi perikanan tongkol secara berkelanjutan dan penyelenggaraan pelatihan serta penerapan standar kebersihan dan sanitasi dalam proses bongkar muat atau penanganan ikan. Supply chain is an integrated logistics system from raw material procurement to the final consumer. Muara Angke Fishing Port serves as a high productivity landing center, longtail tuna (Thunnus tonggol) ranks third in the main production. This study used primary data from supply chain stakeholders as well as SCOR and SWOT analysis to assess performance and improvement strategies. The results show the supply chain structure from fisherman’s to fishery industry, with the lowest performance based on the average SCOR score on the indicator of the proportion of catches returned because they do not meet the quality standards, size, or specifications desired by customers with a score of 68 (average), and the highest performance value on the effectiveness of the production process in achieving the desired output with a score of 81 (good). Strategies to improve supply chain performance by increasing the efficiency of tuna fisheries on an ongoing basis and organizing training and implementing hygiene and sanitation standards in the process of loading and unloading or
handling fish.
