Budidaya Tanaman Hortikultura CV. Benih Dramaga, Bogor, Jawa Barat
Abstract
Praktik lapang merupakan salah satu mata kuliah dari departemen Biologi FMIPA IPB
yang bertujuan memberikan pengalaman dan keterampilan bagi mahasiswa mengenai
kondisi, persyaratan, dan tuntutan lingkungan profesi secara luas. Hal ini sejalan dengan
program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dirancang oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk memperluas pengetahuan mahasiswa di
berbagai bidang ilmu serta dunia kerja. Mata kuliah praktik lapang memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk mempelajari aspek manajemen dan keteknikan di berbagai institusi,
seperti institusi pemerintah (perusahaan negara, BUMN, lembaga penelitian) ataupun Swasta
(industri, konsultan, perkebunan). Salah satu institusi yang menyediakan tempat praktik
lapang bagi mahasiswa adalah CV Benih Dramaga. CV Benih Dramaga merupakan mitra
industri yang berada di STP IPB (Science Techno Park IPB), instansi ini berfokus pada
perkebunan hortikultura, pengembangan produk produk dan perbenihan.
Pengembangan produk hortikultura merupakan produk yang sangat dibutuhkan secara
berkelanjutan oleh masyarakat Indonesia dan dunia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar
sesungguhnya merupakan peluang bagi pasar domestik yang potensial apabila promosi akan
pentingnya mengkonsumsi produk hortikultura yang meliputi, pengetahuan, apresiasi serta
taraf hidup masyarakat bisa ditingkatkan. Hortikultura adalah salah satu cabang dari ilmu
pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran maupun tanaman hias.
Hortikultura berasal dari kata “hortus” yang berarti kebun dan “colere” berarti budidaya
(Pitaloka 2017). Produk hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang
mempunyai potensi serta peluang untuk dikembangkan sehingga menjadi produk unggulan
yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia, baik produk hortikultura yang
tergolong produk buah buahan, sayur sayuran, obat obatan maupun tanaman hias.
Dalam usaha pertanian benih dan bibit merupakan komponen vital atau komponen
penting dalam proses usaha pertanian. Hal ini disebabkan dalam benih terkandung potensi
genetik produksi yang akan memberikan hasil usaha pertanian. Sebaik apa pun faktor
lingkungan, seperti ketersediaan unsur hara dan lainnya, ketika potensi benihnya rendah,
maka rendah pula
produksinya. Maka, persoalan benih harus mendapatkan perhatian lebih dalam meningkatkan
produktivitas pertanian-perbenihan (Chan 2021). Penanganan khusus diperlukan untuk
menjaga kualitas produk. Penanganan pasca panen yang meliputi sortasi, grading
(pengkelasan) dan pengemasan sangatlah penting, hal ini terkait dengan upaya
mempertahankan mutu produk. ...
Collections
- Biology [97]
