Tingkat Kesesuaian Daerah Penangkapan Ikan Layang (Decapterus sp.) Berdasarkan Parameter Oseanografi di WPPNRI 573
Date
2025Author
Apriela, Huryn Najmi
Simbolon, Domu
Taurusman, Am Azbas
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan layang (Decapterus sp.) merupakan salah satu komoditas ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis dan berpotensi besar di perairan Indonesia. Tingkat pemanfaatan ikan pelagis kecil di WPPNRI 573 berada pada tingkat pemanfaatan yang maksimum (fully exploited) menyebabkan perlu adanya upaya pengendalian pemanfaatan dan pemantauan yang intensif terhadap parameter oseanografi yang terkait sumber daya ikan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sebaran keberadaan ikan layang berdasarkan kesesuaian parameter oseanografi di WPPNRI 573. Analisis dilakukan menggunakan citra satelit terhadap parameter suhu permukaan laut (SPL), klorofil-a, salinitas, dan batimetri yang kemudian diproses dengan metode pemodelan spasial. Hasil penelitian menunjukkan distribusi SPL berkisar 21,3–33,8 ?, distribusi klorofil-a berkisar 0,03–3,62?mg/m?^3, distribusi salinitas berkisar 31,1–35,3 PSU, dan batimetri berkisar 0–7.233 m. Data eksisting spot penangkapan terbanyak terjadi pada musim barat dan musim peralihan 2 sedangkan sebaran keberadaan ikan layang tertinggi terjadi pada musim barat dan musim peralihan 1. Perbedaan musim antara data tersebut menunjukkan bahwa penentuan lokasi dan waktu penangkapan ikan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan non-lingkungan perairan. Scad fish (Decapterus sp.) was one of the economically valuable small pelagic fish commodities with high potential in Indonesian waters. The exploitation level of small pelagic fish in WPPNRI 573 had reached the fully exploited status, thus the need for controlling exploitation and intensive monitoring of oceanographic parameters related to fish resources. This study aims to evaluate the distribution of scad fish based on the suitability of oceanographic parameters in the Indonesia Fisheries Management Area (WPPNRI) 573. The analysis was conducted using satellite imagery parameters of sea surface temperature (SST), chlorophyll-a, salinity, and bathymetry, which were processed using a spatial modeling method. The results showed that SST ranged from 21,3–33,8 ?, chlorophyll-a (0,03–3,62?mg/m?^3), salinity (31,1–35,3 PSU), and bathymetry (0–7.233 m). The existing data showed that the highest number of fishing spots occurred during the west monsoon and the second transition season, while the highest distribution of scad presence occurred during the west monsoon and the first transition season. The differences between these data indicated that the determination of fishing grounds and time was influenced by both environmental and non-environmental factors of the oceanography.
