Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyo, Prapto Tri
dc.contributor.advisorM. Nuraidi
dc.contributor.authorHutajulu, Bonar Saut Garth
dc.date.accessioned2025-06-23T03:08:33Z
dc.date.available2025-06-23T03:08:33Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162670
dc.description.abstractPenjadwalan awak merupakan bagian penting dari rangkaian operasional penerbangan pesawat komersil. Sedikit perbaikan pada penjadwalan awak dapat menghemat pengeluaran yang cukup besar, karena penjadwalan awak merupakan komponen terbesar kedua dalam struktur biaya operasional (setelah bahan bakar). Model penjadwalan awak yang telah banyak digunakan adalah formulasi tanpa duty period (disebut juga sebagai set partitioning problem). Deskripsi formulasi tanpa duty period adalah memilih sejumlah pairing untuk melayani seluruh flight leg yang telah dijadwalkan sedemikian sehingga biaya total pairing minimum. Pamela H. Vance dan rekan-rekan membuat pemodelan baru yang melibatkan duty period dalam formulasinya. Masalah pemodelan ini terbagi dalam dua tahap, yaitu memilih sejumlah duty period yang mempartisi seluruh flight leg, kemudian memilih sejumlah pairing yang mempartisi sejumlah duty period tersebut Dalam tulisan ini, disajikan pula proses dekomposisi dari formulasi dengan duty period. Versi dekomposisi ini tidak hanya mereduksi banyaknya kendala, tetapi juga memberikan ruang pemecahan yang lebih sempit.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePembandingan Dua Formulasi Penjadwalan Awak Pesawatid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record