Show simple item record

dc.contributor.advisorWulandari, Nur
dc.contributor.advisorIndrasti, Dias
dc.contributor.authorHade, Firanindyta
dc.date.accessioned2025-06-18T05:51:32Z
dc.date.available2025-06-18T05:51:32Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162565
dc.description.abstractJeli agar dikenal sebagai makanan penutup praktis, ekonomis, dan cocok menjadi makanan selingan. Jeli agar ini dikemas dalam beberapa jenis wadah, salah satunya berbentuk cup. Jeli agar dalam kemasan cup (jeli agar cup) digemari pula karena teksturnya yang kenyal. Pada umumnya, jeli agar cup mengandung bahan tambahan pangan (BTP) untuk menunjang stabilitasnya dan meningkatkan umur simpan. Namun, beberapa BTP tidak cocok dikonsumsi untuk penderita penyakit tertentu maupun konsumen dengan kondisi tertentu, sehingga perlu dicantumkan informasi khusus pada label kemasannya. Tekstur kenyal yang menjadi keunggulan jeli agar cup dapat pula berisiko menyebabkan bahaya fisik serius seperti tersedak, terlebih untuk konsumen anakanak dan penderita disfagia atau kesulitan menelan. Profil tekstur jeli agar cup perlu dikaji untuk mengetahui karakteristik penyebab tersedak tersebut, baik dengan pembentuk gel atau hidrokoloid ataupun BTP lain yang digunakan. Kondisi ini dapat dicegah dengan adanya informasi berupa saran dan keterangan peringatan yang mengarah pada hal tersebut, sehingga kesesuaian informasi pada label dengan regulasi penting untuk diidentifikasi, baik secara umum atapun mengenai bahan tambahan pangan, keterangan peringatan, hingga saran. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian adalah mendapatkan profil tekstur jeli agar cup komersial yang akan dikaji kaitannya dengan risiko bahaya tersedak, mengevaluasi informasi label produk jeli agar cup khususnya terkait saran dan keterangan peringatan, dan mengevaluasi persepsi konsumen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) terhadap informasi saran dan keterangan peringatan pada label jeli agar cup. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap; tahap pertama yaitu profiling tekstur jeli agar cup komersial sebanyak 20 sampel dengan metode Texture Profile Analysis (TPA) menggunakan alat ukur Texture Analyzer dengan parameter hardness, cohesiveness, adhesiveness, spriginess, dan chewiness; tahap kedua yaitu identifikasi pemenuhan label saran dan keterangan peringatan pada kemasan jeli agar cup; dan tahap ketiga yaitu kajian persepsi konsumen terkait informasi saran dan peringatan label jeli agar cup dengan kuesioner serta uji validiatas dan relabilitas. Hasil penelitian tahap 1 menunjukkan bahwa jeli agar cup bertekstur kenyal dengan nilai hardness dan cohesiveness yang tinggi. Nilai hardness rata-rata berkisar ± 13 N dari nilai tertinggi 61,04 N, dan cohesiveness rata-rata berkisar ± 0,18 dari nilai tertinggi 0,33. Jeli agar cup tersebut umumnya menggunakan hidrokoloid jeli bubuk dan karagenan yang jika digunakan pada konsentrasi terlalu tinggi akan menyebabkan nilai hardness dan cohesiveness meningkat, sehingga tekstur menjadi lebih kokoh dan sulit ditelan, yang meningkatkan risiko tersedak. Pada tahap 2 mengenai kajian pemenuhan label untuk saran dan keterangan peringatan pada kemasan primer dan sekunder jeli agar cup, menunjukkan bahwa saran dan keterangan peringatan label jeli agar cup terkait risiko tersedak masih sedikit dicantumkan oleh produsen. Terdapat sebesar 30% (6 dari 20 merek) produsen telah mencantumkan saran, serta sebesar 5% (1 dari 20 merek) untuk keterangan peringatan. Jeli agar cup dengan nilai cohesiveness tinggi direkomendasikan untuk mencantumkan saran pencegahan tersedak. Pencantuman saran didominasi oleh sampel yang menggunakan hidrokoloid konyaku (sebesar 50% atau 3 dari 6 merek yang mencantumkan saran pencegahan tersedak), yang jika menggunakan rasio yang tinggi akan menghasilkan sifat lebih padat, kaku, dan elastis sehingga sulit ditelan. Keterangan peringatan yang merujuk pada pencegahan tersedak belum diregulasikan di Indonesia, sehingga diperlukan pertimbangan untuk hal ini. Pada tahap 3 dilakukan survei persepsi konsumen terkait label jeli agar cup, khususnya informasi saran dan keterangan peringatan. Hasil survei diolah dengan metode skala Likert dan dikonversi menjadi persentase persepsi di mana didominasi pada kategori baik yaitu sebanyak 67,80% terkait risiko tersedak dan 82,20% terkait peringatan BTP (n = 410). Artinya, kepedulian terhadap risiko bahaya tersedak telah cukup baik, namun masih dapat ditingkatkan dengan adanya sosialisasi oleh pihak regulator maupun produsen agar peningkatan pengetahuan lebih menyeluruh pada masyarakat.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleProfil Tekstur Produk Jeli Agar Cup serta Evaluasi terhadap Label Saran dan Peringatannya terkait Risiko Tersedakid
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordConsumersid
dc.subject.keywordfood additivesid
dc.subject.keywordfood safetyid
dc.subject.keywordhydrocolloidsid
dc.subject.keywordphysical hazardsid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record