| dc.description.abstract | Pengamatan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu
konsep penerapan dari pengendalian hama terpadu. Pengamatan POPT masih
menggunakan cara konvensional berupa pengamatan langsung secara manual. Saat
ini terdapat alat yang dapat merekam lokasi secara aktual dan berbasis online untuk
mengidentifikasi informasi OPT secara spasial. Pemetaan partisipatif merupakan
metode dalam pengumpulan data yang melibatkan masyarakat luas dan berbasis
online yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap pemetaan.
Kegiatan juga dapat memperoleh data yang akurat sehingga dapat menjadi salah
satu metode dalam melakukan metode pengamatan hama dan penyakit pada
tanaman oleh POPT dengan skala yang luas dan berkelanjutan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi serangan OPT pada tanaman padi menggunakan
aplikasi Locus Map.
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2023 hingga Juni 2024.
Partisipan yang ikut berperan dalam penelitian ini yaitu 15 orang petani yang
berlokasi di 15 transek di Desa Jatireja, Sukatani, dan Kiarasari, Kecamatan
Compreng, Kabupaten Subang. Setiap titik dilakukan pengamatan sejauh 1 km
dengan menggunakan aplikasi Locus Map yang dilakukan dengan interval
pengamatan dua kali yaitu fase vegetatif (20 HST) dan fase generatif (60 HST).
Data yang didapat kemudian diolah untuk dilakukan analisis hotspot dan bootstrap.
Berdasarkan analisis hotspot menggunakan Getis Ord Gi* terdapat gejala
serangan hama dan penyakit pada segmen tertentu di jalur pengamatan. Hama dan
penyakit yang dominan ditemui pada fase vegetatif dan generatif berupa pelipat
daun, penggerek batang padi, tikus, burung, keong mas, dan blas. Analisis
resampling bootstrap didapatkan pada ukuran contoh 1, 3, 6, dan 9 transek
dibandingkan dengan 15 transek di kedua fase tersebut tidak berbeda nyata. Hasil
uji T didapatkan keragaman ada fase generatif tidak memiliki pengaruh nyata
dibandingkan 15 transek, namun berbeda dengan fase vegetatif yang adanya
pengaruh terhadap 15 transek. | |