Keragaman Genetik Padi Gogo Lokal Kalimantan Berdasarkan Marka SSR dan Adaptasinya terhadap Cekaman Aluminium.
Abstract
Aluminium (Al) menjadi faktor penghambat pertumbuhan tanaman di tanah
masam. Toksisitas aluminium dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil
panen. Konsentrasi Al yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan akar padi,
sehingga solusi diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Penggunaan varietas
toleran terhadap Al menjadi strategi untuk meningkatkan produksi padi di lahan
masam. Namun, ketersediaan varietas toleran masih terbatas. Peningkatan toleransi
dapat dilakukan melalui pemuliaan tanaman dengan seleksi karakter fisiologis dan
molekuler, dengan syarat tingkat keragaman dan heritabilitas yang tinggi. Tujuan
dari penelitian ini untuk menganalisis keragaman genetik pada padi gogo lokal
Kalimantan menggunakan marka SSR (Simple Sequence Repeat) dan mengevaluasi
adaptasinya terhadap cekaman aluminium.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September 2021 sampai April
2022 di Laboratorium Biologi Molekuler dan rumah kaca Cikeumeh Balai Besar
Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
(BBPSI Biogen) Bogor, Jawa Barat. Materi genetik yang digunakan yaitu 93 aksesi
padi gogo koleksi Bank Gen Pertanian yang terdiri atas aksesi lokal Kalimantan dan
dua varietas introduksi. Percobaan keragaman genetik menggunakan metode kit
ekstraksi dan percobaan adaptasi menggunakan berdasarkan rancangan split splot
RKLT dengan 4 ulangan. Skoring data dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak Gel Analyzer. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak PowerMarker
v3.25 untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah alel, keragaman gen,
kandungan informasi polimorfik (PIC), dan dendrogram filogenetik.
Pengelompokan dilakukan berdasarkan metode Unweighted Pair-Group Method
with Arithmetic (UPGMA) berbasis jarak genetik dari Nei. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak SAS. Uji-F dilakukan untuk mengetahui
pengaruh nyata antar aksesi.
Hasil analisis keragaman genetik menunjukkan bahwa semua penanda
menghasilkan pita polimorfik, dengan total 75 alel dan rata-rata 6,8 alel per
penanda. Keragaman gen dalam populasi mencapai 72%, dan Polymorphic
Information Content (PIC) berkisar antara 0,31 hingga 0,83, dengan rata-rata 0,68.
Tujuh penanda SSR menunjukkan nilai PIC > 0,7, menandakan keinformatifan
tinggi dan potensi penggunaan sebagai Marker Assisted Selection (MAS) dalam
pengembangan varietas padi gogo. Analisis klaster menunjukkan keragaman
genetik yang tinggi di antara 93 aksesi padi gogo lokal Kalimantan dengan empat
klaster utama dan koefisien kemiripan sebesar 35%. Pola klaster mencerminkan
variasi genetik yang berbeda di antara populasi padi gogo Kalimantan, sementara
pengelompokan tidak terkait dengan adaptasi terhadap cekaman aluminium.
Hasil analisis adaptasi menunjukkan cekaman Al signifikan mempengaruhi
pertumbuhan akar, sementara panjang tajuk dan bobot basah tajuk tidak
terpengaruh secara signifikan. Interaksi antara Al dan aksesi juga memengaruhi
sebagian besar parameter akar dan tajuk. Cekaman Al 45 ppm secara signifikan
mempengaruhi pertumbuhan akar pada sebagian besar aksesi. Analisis heritabilitas
dan koefisien keragaman genetik memberikan wawasan tentang potensi untuk
perbaikan melalui seleksi genetik. Sifat-sifat panjang akar, panjang tajuk, dan bobot
basah tajuk menunjukkan tingkat heritabilitas dan koefisien genetik yang sedang.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting untuk
pemahaman keragaman genetik dan respons padi gogo lokal Kalimantan terhadap
cekaman Al serta membuka peluang untuk pengembangan varietas yang lebih
toleran terhadap cekaman aluminium.
Collections
- MT - Agriculture [3994]
