| dc.contributor.advisor | Solihin, Akhmad | |
| dc.contributor.advisor | Darmawan | |
| dc.contributor.author | Nurmalasari, Nuryanti | |
| dc.date.accessioned | 2025-06-13T06:52:05Z | |
| dc.date.available | 2025-06-13T06:52:05Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162474 | |
| dc.description.abstract | Penangkapan lobster di Kabupaten Pangandaran oleh nelayan terus
meningkat intensitasnya tanpa mempertimbangkan aspek kelestarian sumber daya.
Praktik penangkapan lobster di bawah ukuran layak tangkap secara sadar
dilakukan dan menjadi pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis motivasi nelayan melakukan pelanggaran
tersebut berdasarkan aspek ekonomi, moral, dan lingkungan sosial serta
merumuskan rekomendasi aksi yang sesuai dengan motivasi tersebut. Data
dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan nelayan, pengepul lobster,
dan pihak pengawas di lokasi penangkapan utama. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kebutuhan ekonomi menjadi faktor utama, diikuti oleh lemahnya
pengawasan, perilaku mengikuti nelayan lain yang melakukan pelanggaran, serta
persepsi bahwa peraturan hanya bersifat formalitas dengan sanksi yang ringan.
Rekomendasi yang diajukan meliputi sosialisasi peraturan secara berkala,
pemasangan himbauan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pengawasan rutin, dan
penegakan sanksi tegas terhadap pelanggaran. Implementasi langkah-langkah ini
diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan nelayan dan kelestarian sumber daya
lobster di Pangandaran.
Kata kunci: analisis motivasi pelanggaran nelayan; nelayan penangkap lobster;
pelanggaran peraturan; penangkapan lobster; pengawasan sumber
daya | |
| dc.description.abstract | Lobster fishing practices by fishermen in Pangandaran Regency have
intensified without considering the sustainability of lobster resources. Fishermen
consciously capture lobsters below the legal catch size, which constitutes a
violation of existing regulations. This study aims to analyze the motivations
behind fishermen’s continuous violations from economic, moral, and social
environmental perspectives, and to develop action recommendations aligned with
these motivations. Data were collected through in-depth interviews with lobster
fishermen, lobster collectors, and supervisory authorities at key fishing locations.
Findings reveal that economic necessity is the primary motivation, followed by
inadequate surveillance, peer influence among fishermen who also violate
regulations, and perceptions that regulations are merely formalities with lenient
penalties. Recommended actions for the Fisheries and Marine Resource
Supervision Agency (PSDKP) and the Department of Marine, Fisheries, and Food
Security (DKPKP) in Pangandaran include periodic socialization of catch
regulations, posting notices prohibiting undersized lobster capture at fish auction
sites, regular supervision, and stringent enforcement of penalties. Implementation
of these measures is expected to improve compliance among fishermen and
contribute to the conservation of lobster resources in Pangandaran.
Keywords: analysis of fishermen's violation motivation; lobster fishermen;
regulatory violations; lobster fishing; resource supervision | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Analisis Motivasi Nelayan dalam Melanggar Aturan Penangkapan Lobster (Panulirus spp.) di Pangandaran, Jawa Barat | id |
| dc.title.alternative | Analysis of Fishermen's Motivation in Violating Lobster (Panulirus spp.) Catch Regulation in Pangandaran Regency, West Java | |
| dc.type | Skripsi | |
| dc.subject.keyword | analisis motivasi pelanggaran nelayan | id |
| dc.subject.keyword | nelayan penangkap lobster | id |
| dc.subject.keyword | pelanggaran peraturan | id |
| dc.subject.keyword | penangkapan lobster | id |
| dc.subject.keyword | pengawasan sumber daya | id |