View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Fisheries
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Fisheries
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis Identifikasi Spesies, Performa Reproduksi dan Produksi Budidaya Strain Ikan Nila Hitam Oreochromis niloticus Introduksi

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (571.0Kb)
      Fulltext (1.190Mb)
      Lampiran (175.7Kb)
      Date
      2025
      Author
      Yanti, Dwi Hany
      Alimuddin
      Soelistyowati, Dinar Tri
      Carman, Odang
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Ikan nila (Oreochromis niloticus) atau “the aquatic chicken” merupakan komoditas budidaya air tawar ekonomis tinggi di Indonesia dan dunia. Keberhasilan produksi ikan nila sangat bergantung pada ketersediaan induk dan benih unggul. Keterbatasan induk dan benih unggul akibat inbreeding, hibridisasi yang tidak terprogram dan penggunaan induk dengan mutu genetik rendah menjadi tantangan utama dalam budidaya ikan nila. Hal ini dapat diantisipasi dengan melakukan perbaikan mutu induk secara berkelanjutan, salah satunya melalui penerapan program pemuliaan selektif (selective breeding). Di Indonesia, program pemuliaan selektif ikan nila lebih menekankan pada peningkatan laju pertumbuhan, seperti ikan nila GESIT dan SAKTI (BBPBAT Sukabumi) serta NIRWANA (BPBIAT Wanayasa). Namun, dengan adanya perubahan kondisi cuaca dan lingkungan yang sangat dinamis, karakter tumbuh cepat saja tidak cukup untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan nila. Dengan demikian, perlu adanya karakter unggul baru sehingga produksi budidaya ikan nila dapat berlangsung secara berkelanjutan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk memperkaya karakter unggul adalah menyediakan sumber genetik baru yang terprogram melalui introduksi spesies atau strain ikan nila dengan karakter unggul selain tumbuh cepat. Indonesia telah mengintroduksi strain ikan nila yang memiliki keunggulan tumbuh cepat, tahan terhadap penyakit dan persentase fillet tinggi yaitu ikan nila strain GIFT, BIG NIN dan MAG NIN yang berasal dari Thailand. Informasi identitas spesies, performa reproduksi dan produksi budidaya ikan nila strain introduksi di Indonesia masih terbatas sehingga kajian menyeluruh identitas spesies, performa reproduksi dan produksi budidaya perlu dilakukan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengevaluasi identitas spesies, performa reproduksi dan produksi budidaya ikan nila introduksi pada kondisi dan wadah budidaya di Indonesia. Rangkaian penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengevaluasi identitas spesies ikan nila strain introduksi yang dibandingkan dengan ikan nila SAKTI. Pada penelitian ini identifikasi spesies dilakukan dengan menggunakan analisis deoxyribonucleic acid (DNA) barcoding penanda DNA gen mitokondria cytochrome oxidase subunit I (COI) dan morfologi. Ikan nila strain introduksi dan SAKTI merupakan ikan nila hasil pemuliaan. Oleh sebab itu, parameter heterozigositas dengan metode random amplified polymorphism DNA (RAPD) dijadikan sebagai data pendukung. Hasil identifikasi spesies ikan nila strain introduksi (MAG NIN, BIG NIN dan GIFT) serta ikan nila SAKTI mengacu pada data GenBank menunjukkan O. niloticus dengan tingkat kemiripan 96,08-99,86%. Hasil pengukuran morfologi menunjukkan bentuk tubuh ikan nila strain introduksi dan ikan nila SAKTI secara umum berbeda. Bentuk tubuh ikan nila BIG NIN lebih panjang, sedangkan bentuk tubuh ikan nila SAKTI lebih tinggi dibandingkan strain lainnya (p<0,05). Heterozigositas observasi ikan nila strain introduksi (MAG NIN, BIG NIN dan GIFT) memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan ikan nila SAKTI (p<0,05). Penelitian tahap kedua bertujuan untuk mengevaluasi performa reproduksi ikan nila strain introduksi yang dibandingkan dengan ikan nila SAKTI. Dua puluh pasang induk ikan nila setiap strain dipijahkan secara berpasangan. Rasio induk jantan:betina sebesar 1:1 dipijahkan pada 80 hapa berukuran 2 m2 yang dipasang pada kolam berukuran 400 m2 . Pengamatan induk betina yang sudah mengeram dilakukan setiap hari setelah penyatuan induk. Telur dipanen dan induk diangkat dari hapa pemijahan serta dimasukkan kembali ke bak penampungan induk. Telur dipelihara dalam 96 L akuarium bersuhu 28-30 °C hingga larva menetas selama 5- 7 hari dan diberi tanda sesuai dengan nomor hapa induk. Telur yang dipanen selanjutnya diamati untuk pengambilan data fekunditas, derajat penetasan dan diameter telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan pemijahan ikan nila BIG NIN dan SAKTI yang tertinggi (40%; 8 pasang) dibandingkan dengan strain introduksi lainnya. Fekunditas ikan nila MAG NIN dan SAKTI tertinggi dibandingkan dengan strain lainnya (p<0,05). Selain itu ukuran telur ikan nila SAKTI terbesar dibandingkan dengan strain introduksi (p<0,05). Sementara derajat penetasan telur ikan nila BIG NIN dan GIFT tertinggi dibandingkan dengan ikan nila MAG NIN dan SAKTI (p<0,05). Semua strain ikan nila introduksi (MAG NIN, BIG NIN dan GIFT) serta ikan nila SAKTI tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan baik pada tingkat kelangsungan hidup larva dan jumlah larva yang dihasilkan. Penelitian tahap ketiga bertujuan untuk mengevaluasi performa produksi budidaya ikan nila introduksi dibandingkan dengan ikan nila SAKTI di dua jenis wadah budidaya berbeda, yaitu jaring berukuran 8 m3 (ukuran mata jaring 4 mm) dan bak bulat berdiameter 4 m (volume bak 10 m3 ). Pembesaran dilakukan hingga mencapai ukuran panen 300 g. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan ikan nila BIG NIN pada pemeliharaan di kedua wadah budidaya berbeda signifikan dibandingkan strain lainnya (p<0,05). Tingkat kelangsungan hidup ikan nila BIG NIN dan SAKTI pada pemeliharaan di jaring menunjukkan nilai tertinggi (p<0,05). Biomassa dan produksi budidaya ikan nila SAKTI pada pemeliharaan di jaring berbeda signifikan dibandingkan strain lainnya (p<0,05). Persentase fillet ikan nila MAG NIN menunjukkan yang tertinggi dibandingkan dengan strain lainnya (p<0,05). Indeks hepatosomatik (HSI) ikan nila SAKTI menunjukkan yang tertinggi dibandingkan dengan strain lainnya (p<0,05). Berdasarkan hasil komposisi fillet, ikan nila MAG NIN dan SAKTI menunjukkan kadar protein, lemak dan abu tertinggi dibandingkan dengan strain lainnya (p<0,05), sementara ikan nila BIG NIN menunjukkan kadar air daging fillet tertinggi (p<0,05)
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162425
      Collections
      • MT - Fisheries [3193]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository