Limbah FRP dari Pembuatan Kapal: Studi Kasus di Galangan CV. Cisanggarung Putra Mandiri Jakarta Utara
Abstract
Industri pembuatan kapal semakin banyak menggunakan Fiberglass
Reinforced Plastic (FRP), seperti di galangan CV. Cisanggarung Putra Mandiri
yang menghadapi masalah penumpukan limbah FRP tanpa pengolahan yang
baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik dan
mengestimasi jumlah limbah FRP dari pembuatan kapal, menggunakan
wawancara dan observasi pada berbagai bentuk dan penyusun limbah FRP
meliputi bentuk bekuan cairan, lembaran serat kaca, lempengan, potongan
fragmen FRP, serta berdasarkan penyusun FRP nya yaitu resin, gelcoat, chopped
strand mat, woven roving, dan campuran bahan FRP. Data tersebut kemudian
diolah menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
estimasi jenis dan bentuk limbah yang dihasilkan dari kedua unit kapal Paus 2 dan
Paus 3 masing-masing berukuran 25 GT dengan total berat limbah yang
dihasilkan 830,16 kg dan nilai rasionya sebesar 16,60 kg/GT. Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai informasi bagi galangan dalam mengestimasi jumlah
limbah yang dihasilkan saat membuat sebuah kapal. The shipbuilding industry is increasingly utilizing Fiberglass Reinforced
Plastic (FRP), as observed at the CV. Cisanggarung Putra Mandiri shipyard,
which faces the issue of accumulated FRP waste without proper treatment.
Consequently, this research aims to identify the characteristics and estimate the
amount of FRP waste generated from the ship production process, employing
interviews and observations on various forms and compositions of FRP waste,
including solidified liquid forms, fiberglass sheets, plates, FRP fragment pieces,
as well as based on its constituent materials, namely resin, gelcoat, chopped strand
mat, woven roving, and mixtures of FRP materials. The collected data were
subsequently processed using descriptive analysis. The research findings indicate
that the estimated types and forms of waste generated from the two vessel units,
Paus 2 and Paus 3, each measuring 25 GT, resulted in a total waste weight of
830.16 kg and a ratio value of 16.60 kg/GT. The results of this study can serve as
information for shipyards in estimating the amount of waste generated during the
production of a vessel.
