Strategi Penghematan Konsumsi Bahan Bakar Minyak pada Kapal Payang di Palabuhanratu

Abstract

Bahan bakar minyak adalah salah satu komponen paling penting dalam operasi penangkapan ikan di Palabuhanratu. Harga bahan bakar yang tidak stabil dan cenderung naik dari waktu ke waktu akan mempersulit nelayan dalam faktor ekonomi. Konsumsi bahan bakar pada kapal perikanan membutuhkan pengelolaan yang baik agar efisiensi kebutuhan bahan bakar pada kapal perikanan dapat menjadi lebih baik, serta biaya yang dikeluarkan nelayan atau pemiliki kapal dalam biaya pembelian bahan bakar dapat dikurangi. Salah satu kapal perikanan di Palabuhanratu yang paling banyak mengkonsumsi bahan bakar adalah kapal payang. Dalam satu kali trip penangkapan kapal payang dapat menghabiskan 60-100 liter bensin. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pola konsumsi bahan bakar pada kapal payang serta merancang strategi penghematan konsumsi bahan bakar yang optimal pada kapal payang di Palabuhanratu. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung pada trip penangkapan ikan kapal payang dan wawancara kepada nelayan dan pemilik kapal payang. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling pada unit penangkapan payang dengan meninjau perbedaan umur mesin pada kapal payang yang diobservasi. Perbedaan umur mesin dibagi kedalam tiga kategori, yaitu: (a) <5 tahun; (b) 5-10 tahun; dan (c) >10 tahun. Hasil yang diperolah kemudian dihitung menggunakan persamaan matematika Specific Fuel Consumption (SFC). Data yang telah diolah kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mencapai masing-masing tujuan dengan output berupa pola konsumsi bahan bakar pada kapal payang yang disajikan dalam bentuk grafik dan diagram serta rancangan strategi penghematan konsumsi bahan bakar pada kapal payang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan operasi penangkapan ikan pada ketiga kapal yang diobservasi menunjukkan pola yang sama. Dimulai dari persiapan keberangkatan dengan mempersiapkan perbekalan dan memanaskan mesin, berangkat menuju daerah penangkapan ikan (DPI), pencarian ikan, setting, hauling, istirahat, pulang ke pelabuhan, dan parkir di area kolam. Kegiatan yang paling banyak memakan waktu dan bahan bakar adalah pada saat proses pencarian ikan di daerah penangkapan ikan. Jumlah bahan bakar yang dihabiskan pada ketiga kapal yang diobservasi adalah 67 liter, 60 liter dan 75 liter. Perhitungan nilai SFC pada ketiga kapal menandakan bahwa umur mesin dan beban kerja mesin menjadi faktor penentu terkait tingkat konsumsi bahan bakar. Umur mesin paling muda merupakan mesin yang paling rendah nilai SFC-nya dan menandakan bahwa umur mesin paling muda menjadi mesin yang paling efisien. Berdasarkan simulasi, diperoleh informasi bahwa dengan mengurangi kecepatan 0,5 knot hingga 1 knot dari kecepatan maksimal di kapal payang pada penelitian ini, dapat menghemat bahan bakar 16,26% hingga 38,74%.

Fuel is one of the most important components in fishing operations in Palabuhanratu. Unstable fuel prices, which tend to increase over time, pose economic challenges for fishers. Fuel consumption on fishing boats requires good management to improve fuel efficiency, thus reducing the costs incurred by fishers for fuel purchases. One of the fishing boats in Palabuhanratu that consumes the most fuel is the seine net boat. During a fishing trip, it can consume 60-100 liters of fuel. This study was conducted to identify the fuel consumption patterns of the seine net boats and to design an optimal fuel-saving strategy for these boats in Palabuhanratu. The data collection method used in this study involved direct observation of the fishing trips of seine net boats and interviews with fishers and boat owners. The sampling technique employed was accidentalsampling within the seine fishing unit, focusing on the differences in engine age among the observed seine net boats. The engine ages were categorized into three groups: (a) <5 years, (b) 5-10 years, and (c) >10 years. The results were then calculated using the Specific Fuel Consumption (SFC) mathematical equation. The processed data was subsequently analyzed descriptively to achieve each objective, with the results presented in the form of fuel consumption patterns on seine net boats, displayed through graphs and diagrams, as well as the design of fuel-saving strategies for these boats. The results of this research showed that the fishing operations on the three vessels observed followed the same pattern. This included preparations for departure, such as preparing supplies and heating the engine, departing for the fishing area, fishing, setting, hauling, resting, returning home, and parking in the pool area. The most time- and fuel-consuming activity occurred during the process of hunting for fish in the fishing grounds. The amount of fuel consumed by the three vessels was 67 liters, 60 liters, and 75 liters, respectively. The calculation of the SFC values for the three vessels indicates that engine age and engine workload are key factors influencing fuel consumption levels. The youngest engine had the lowest SFC value, suggesting that it is the most fuel-efficient. The savings strategy proposed in this study shows that by reducing the speed by 0,5 knot to 1 knot of the vessel's maximum speed, fuel savings of 16.26% to 38.74% can be achieved.