Sebaran Macaca fascicularis sebagai Hama dan Estimasi Kerugian Ekonomi pada Agroindustri Sagu di Kabupaten Lingga
Abstract
ANGELITA SYAWALINA PRAMESWARI. Distribution of Macaca
fascicularis as Pests and Estimation of Economic Losses in Sago Agroindustry in
Lingga Regency. Supervised by BURHANUDDIN MASY’UD.
The presence of long-tailed macaques in the Sago Agroindustry in Lingga Regency
damages the sago tual which has the potential to cause starch loss. The study aimed
to analyze the distribution and population of long-tailed monkeys, calculate the
estimated economic losses, and efforts to prevent wildlife pests in the sago
agroindustry. The research using the line transect method, field observations, and
interviews. The distribution of long-tailed macaques was found in the sago forest,
tual storage location, river, and sago refinery area. Long-tailed macaques occupy
habitats that have air temperatures ranging from 28.93°C - 31.11°C with air
humidity of 75.83% - 82.66%. The population counted 72 individuals with a total
of 18 groups. Damage to the sago palm was categorized as light damage (9,56%)
with an average estimated value of economic losses in a one year period of IDR
22.698.992,349. Mitigation of wildlife pests is carried out with a control strategy
that includes prevention, short-term handling, and long-term handling stages.
Keywords: distribution, long-tailed macaque, loss estimation, population, sago
agroindustry ANGELITA SYAWALINA PRAMESWARI. Sebaran Macaca fascicularis
sebagai Hama dan Estimasi Kerugian Ekonomi pada Agroindustri Sagu di
Kabupaten Lingga. Dibimbing oleh BURHANUDDIN MASY’UD.
Keberadaan monyet ekor panjang pada Agroindustri Sagu di Kabupaten Lingga
merusak tual sagu yang berpotensi menyebabkan kehilangan pati. Penelitian
bertujuan menganalisis sebaran dan populasi monyet ekor panjang, menghitung
estimasi kerugian ekonomi, dan upaya pencegahan hama satwa liar pada
agroindustri sagu. Penelitian dilakukan dengan metode transek garis, observasi
lapang, dan wawancara. Sebaran monyet ekor panjang ditemukan di hutan sagu,
lokasi penyimpanan tual, sungai, dan area kilang sagu. Monyet ekor panjang
menempati habitat yang memiliki suhu udara berkisar antara 28,93°C – 31,11°C
dengan kelembaban udara 75,83% – 82,66%. Populasi terhitung sebanyak 72
individu dengan total 18 kelompok. Kerusakan tual sagu termasuk dalam kerusakan
ringan (9,56%) dengan rata-rata estimasi nilai kerugian ekonomi dalam periode satu
tahun sebesar Rp22.698.992,349. Mitigasi hama satwa liar dilakukan dengan
strategi pengendalian yang mencakup tahap pencegahan, penanganan jangka
pendek, dan penanganan jangka panjang.
Kata kunci: agroindustri sagu, estimasi kerugian, monyet ekor panjang, populasi,
sebaran
