Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.advisorFauzi, Ichsan Achmad
dc.contributor.authorHadi, Rosiana Irwita
dc.date.accessioned2025-04-29T06:21:07Z
dc.date.available2025-04-29T06:21:07Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161596
dc.description.abstractPakan merupakan faktor utama pada budidaya kepiting bakau untuk mencapai pertumbuhan optimal. Pakan alami seperti ikan rucah sering digunakan karena ekonomis, tetapi memiliki keterbatasan dalam ketersediaan dan kualitas. Pakan buatan dengan komposisi nutrisi seimbang dikembangkan sebagai alternatif untuk meningkatkan efisiensi budidaya. Bobot awal kepiting yang digunakan 82,71±0,53 g. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu ikan rucah/kontrol (K), pakan buatan yang disuplementasi sumber kalsium berbeda, yaitu: cangkang kepiting (CK), kepala udang (KU), dan cangkang telur (CT). Parameter yang diamati meliputi persentase molting, bobot akhir, pertumbuhan bobot rata-rata (PBR), laju pertumbuhan spesifik (LPS), rasio konversi pakan (RKP), efisiensi pakan (EP), dan tingkat kelangsungan hidup (TKH). Hasil menunjukkan bahwa perlakuan CK memberikan pertumbuhan terbaik dengan bobot akhir 120±3,52 g, PBR 1,29±0,13 g hari-1, LPS 1,28±0,11% hari-1 berbeda nyata dengan kontrol (P<0,05), RKP terendah (2,42±0,13), serta EP tertinggi (41,47±2,37%) yang menunjukkan efisiensi pakan terbaik. TKH pada semua perlakuan sama 100%. Kesimpulan penelitian ini pakan buatan dengan sumber kalsium cangkang kepiting sebagai alternatif terbaik dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan kepiting bakau.
dc.description.abstractFeed is the main factor in mud crab farming to achieve optimal growth. Natural feeds such as groundfish are often used because they are economical, but have limitations in availability and quality. Artificial feed with a balanced nutritional composition was developed as an alternative to improve the efficiency of aquaculture. The initial weight of the crab used was 82,71±0,53 g. This study used a randomized complete block design (CRD) with four treatments, namely raw fish/control (K), artificial feed supplemented with different calcium sources, viz: crab shell (CK), shrimp head (KU), and eggshell (CT). Parameters observed included molting percentage, final weight, average weight growth (PBR), specific growth rate (SPR), feed conversion ratio (FCR), feed efficiency (EP), and survival rate (SR). The results showed that the CK treatment gave the best growth with a final weight of 120±3,52 g, PBR 1,29±0,13 g day-1, LPS 1,28±0,11% day-1 significantly different from the control (P<0.05), the lowest RKP (2,42±0,13), as well as the highest EP (41,47±2,37%) which showed the best feed efficiency. SR in all treatments was 100%. The conclusion of this study is that artificial feed with crab shell calcium source as the best alternative can improve the growth performance of mud crabs.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKinerja Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla serrata) dengan Pakan Sumber Kalsium Berbeda pada Sistem Apartemen RASid
dc.title.alternativeGrowth Performance of Mud Crab (Scylla serrata) with Different Feed Calcium Sources in RAS Apartment System
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordcangkang telurid
dc.subject.keywordkepala udangid
dc.subject.keywordkepiting bakauid
dc.subject.keywordpertumbuhanid
dc.subject.keywordcangkang kepitingid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record