Pengaruh Faktor Klimatologi (Suhu, Kelembapan Udara, dan Curah Hujan) terhadap Dinamika Populasi Kutu Kebul (Bemisia tabaci) pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) dengan Tiga Sistem Pengendalian (Kontrol, Biointensif, dan Konvensional)
Abstract
Cabai merah merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia, tetapi sering kali
menghadapi ancaman serius dari berbagai hama, salah satunya kutu kebul (Bemisia tabaci).
Pengendalian populasi kutu kebul pada tanaman cabai dapat dilakukan melalui berbagai cara,
baik menggunakan biopestisida maupun pestisida kimiawi. Pengendalian hama kutu kebul juga
dipengaruhi oleh faktor klimatologi, seperti suhu, kelembapan udara, dan curah hujan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor klimatologi (suhu, kelembapan
udara, dan curah hujan) terhadap dinamika populasi kutu kebul (Bemisia tabaci) pada tanaman
cabai dengan tiga sistem pengendalian. Tiga sistem pengendalian antara lain kontrol (tanpa
pemberian pestisida maupun biopestisida), biointensif menggunakan biopestisda Lecafit 10T,
dan konvensional menggunakan pestisida Tenchu 20 SG. Penelitian dilaksanakan dari
November 2024 hingga Februari 2025 di lahan percobaan Pusakajaya, Desa Kebondanas,
Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematic
purposive random sampling pada 25 tanaman cabai per petak dengan total 15 petak. Hasil
analisis regresi menunjukkan bahwa faktor klimatologi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kerapatan populasi kutu kebul pada ketiga sistem pengendalian yang ditunjukkan dengan nilai
koefisien determinasi (R²) kurang dari 1% dan nilai signifikansi tidak nyata. Kerapatan kutu
kebul pada perlakuan kontrol nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Sementara
itu, kerapatan kutu kebul pada perlakuan konvensional sama dengan perlakuan biointensif.
Perlakuan biointensif memberikan keefektifan yang sama dengan perlakuan konvensional ...
Collections
- Research Report [244]
