| dc.description.abstract | Kondisi lingkungan perairan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup organisme akuatik. Fitoplankton dapat dijadikan menjadi salah satu bioindikator kondisi lingkungan perairan. Keberadaan fitoplankton dalam ekosistem perairan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi perairan, dimana fosfat menjadi salah satu makronutrien esensial yang mendukung pertumbuhan fitoplankton. Ketersediaan fosfat dalam bentuk terlarut menjadi salah satu faktor pembatas untuk pertumbuhan fitoplankton. Fosfat dalam bentuk terlarut tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh fitoplankton. Penggunaan pupuk fosfat dianggap kurang efektif karena hanya sedikit pupuk yang mampu meningkatkan konsentrasi fosfat terlarut di perairan, sisanya terkonversi menjadi senyawa tidak larut dan endapan. Fitoplankton sebagai mikroorganisme akuatik hanya mampu memanfaatkan fosfat dalam bentuk fosfat terlarut. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan fosfat terlarut pada perairan adalah dengan pemanfaatan agen hayati yang ramah lingkungan dalam melarutkan fosfat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri pelarut fosfat (BPF) yang berasal dari rizosfer mangrove serta menganalisis pengaruh aplikasi BPF terhadap profil pertumbuhan fitoplankton dan kinerja pertumbuhan udang.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan dan tiga kali ulangan yaitu perlakuan kontrol: (tanpa penambahan bakteri pelarut fosfat), perlakuan P1: (penambahan kepadatan bakteri 106 CFU m L-1), perlakuan P2: (penambahan kepadatan bakteri 107 CFU m L-1), dan perlakuan P3: (penambahan kepadatan bakteri 108 CFU m L-1). Parameter yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari parameter ortofosfat, total fosfat, kelimpahan total fitoplankton, kelimpahan jenis fitoplankton, struktur komunitas fitoplankton, tingkat kelangsungan hidup (TKH) udang dan laju pertumbuhan harian (LPH) udang.
Penelitian ini berhasil mengisolasi bakteri pelarut fosfat dari area rizosfer mangrove di BLUPPB Karawang, yang ditandai dengan pembentukan zona bening di sekitar koloni bakteri pada media agar Pikovskaya. Berdasarkan uji kit API 20 NE isolat bakteri menunjukkan kemiripan dengan spesies Burkholderia cepacia dengan persentase kemiripan sebesar 99,9%.
Hasil penelitian aplikasi bakteri pada media pertumbuhan udang memberikan pengaruh nyata terhadap parameter ortofosfat (p<0,05). Konsentrasi ortofosfat pada perlakuan P1 signifikan lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain pada hari ke 10 dan 21. Sedangkan konsentrasi ortofosfat pada perlakuan kontrol signifikan lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada hari ke 10 dan 21. Aplikasi Burkholderia cepacia pada penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap P-total pemeliharaan udang (p>0,05) di hari ke 10 dan 21 pengukuran P-total.
Kelimpahan total fitoplankton pada perlakuan P1 menunjukkan kelimpahan tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Perlakuan kontrol secara signifikan menunjukkan kelimpahan total fitoplankton terendah (p<0,05). Terdapat jenis fitoplankton yang sama pada setiap perlakuan dengan kelimpahan yang berbeda untuk setiap jenisnya. Fitoplankton terdiri dari chlorella, thalassiosira, skeletonema, nitzschia dan epithemia. Kelimpahan fitoplankton Chlorella, Thalassiosira, Skeletonema, Nitzschia dan Epithemia menunjukkan bahwa pada perlakuan P1 signifikan (p<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Pengamatan struktur komunitas fitoplankton menunjukkan nilai indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Nilai indeks keanekaragaman dan keseragaman fitoplankton tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan P1. Nilai indeks dominansi fitoplankton paling kecil ditunjukkan oleh perlakuan P1 dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Parameter tingkat kelangsungan hidup (TKH) dan laju pertumbuhan harian (LPH) udang pada penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara signifikan antar perlakuan (p>0,05)
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa isolat bakteri hasil isolasi teridentifikasi memiliki kemiripan 99,9% sebagai bakteri Burkholderia cepacia. Aplikasi bakteri pada perlakuan P1 menunjukkan nilai ortofosfat tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Konsentrasi P-total tidak berbeda nyata untuk setiap perlakuan. Hasil pengamatan parameter kelimpahan total fitoplankton menunjukkan perlakuan P1 tertinggi dibanding perlakuan lain. Lanjutan kelimpahan jenis fitoplankton menunjukkan pada perlakuan P1 merupakan kelimpahan tertinggi untuk masing-masing jenis fitoplankton yang berbeda. Hasil indeks keanekaragaman dan keseragaman menunjukkan perlakuan P1 tertinggi, akan tetapi untuk indeks dominansinya yang terendah. Namun berdasarkan hasil penelitian ini belum bisa memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan harian udang. | |