Detection of Major Viruses in Shallot (Allium ascalonicum) Bulbs Collected from Different Storage Conditions
Abstract
Penyakit yang disebabkan oleh virus, terutama dari genus Potyvirus dan
Carlavirus dilaporkan menyebabkan permasalahan pada budi daya bawang
merah. Sebagian besar petani di Indonesia menggunakan umbi dari musim
tanam sebelumnya sebagai perbanyakan vegetatif untuk digunakan pada musim
tanam selanjutnya. Bibit umbi yang digunakan di Indonesia disimpan pada
beragam kondisi penyimpanan. Penelitian dilakukan untuk mendeteksi virus-virus
utama bawang merah pada beberapa kondisi penyimpanan bibit umbi dan
menentukan dampak infeksi virus terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil
panen. Penelitian ini terdiri atas 4 kegiatan: (1) survei lapang dan koleksi umbi;
(2) deteksi virus dari umbi; (3) deteksi virus dengan metode dot immuno binding
assay (DIBA); dan (4) percobaan lapang untuk mengetahui dampak virus
terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Dua kelompok virus dideteksi,
yaitu Carlavirus dan Potyvirus. Kejadian penyakit GCLV, SLV, dan OYDV di
percoban lapang sangat tinggi (100%) dan infeksi campuran umum dijumpai.
Kondisi penyimpanan dan umur bibit tidak memengaruhi kejadian penyakit, akan
tetapi keduanya memengaruhi jumlah rumpun. Umur bibit secara tunggal
memengaruhi berat umbi yang dihasilkan. Bibit yang disimpan di gudang asap
selama 3 bulan (K2U3) menghasilkan rataan jumlah rumpun terbanyak,
sedangkan bibit yang disimpan di luar ruangan yang ditutupi terpal selama 2
bulan (K3U2) memproduksi umbi dengan rataan berat terbesar. Bibit yang
disimpan selama 3 bulan (U3) menghasilkan jumlah rumpun yang lebih banyak
dan umbi yang lebih berat dibandingkan dengan bibit yang disimpan pada jangka
waktu yang lebih singkat.
Collections
- UT - Plant Protection [2511]
