Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka Menggunakan Integer Linear Programming: Studi Kasus SMAN 58 Jakarta
Abstract
Penjadwalan mata pelajaran di SMAN 58 Jakarta merupakan tantangan dalam penerapan kurikulum merdeka. Proses manual yang melibatkan alokasi guru, mata pelajaran, dan ruang kelas sering kali tidak efisien. Penelitian ini mengembangkan model penjadwalan menggunakan Integer Linear Programming (ILP) dengan perangkat lunak LINGO 19.0. Studi kasus dilakukan pada kelas XI dengan 32 guru, 9 kelas, dan 18 mata pelajaran (9 wajib dan 9 pilihan). Batasan yang diperhitungkan meliputi jam mengajar maksimal per hari, pembagian hari, dan ketersediaan guru. Hasilnya menunjukkan ILP lebih efisien daripada metode manual, mengurangi bentrok dan mengoptimalkan beban mengajar guru. Namun, tambahan guru diperlukan untuk mata pelajaran PJOK dan Bahasa Inggris. ILP dengan LINGO 19.0 terbukti menjadi solusi cepat dan fleksibel untuk penjadwalan kurikulum merdeka. Kata kunci: integer linear programming, kurikulum merdeka, penjadwalan, SMAN 58 Jakarta Course scheduling at SMAN 58 Jakarta is a challenge in implementing kurikulum merdeka. The manual process involving teacher allocation, subjects, and classrooms is often inefficient. This study develops a scheduling model using Integer Linear Programming (ILP) with LINGO 19.0 software. The case study focuses on grade XI with 32 teachers, 9 classes, and 18 subjects (9 mandatory, 9 elective). Constraints include maximum teaching hours, day allocation, and teacher availability. Results show ILP is more efficient than the manual method, reducing conflicts and optimizing teacher workload. However, additional teachers are needed for Physical Education and English. ILP with LINGO 19.0 proves to be a fast and flexible solution for kurikulum merdeka scheduling. Keywords: integer linear programming, kurikulum merdeka, scheduling, SMAN 58 Jakarta
Collections
- UT - Mathematics [89]
