Strategi 1000 HPK untuk Gizi Anak Indonesia
Abstract
Gizi kurang adalah salah satu bentuk malnutrisi yang hingga kini masih menjadi persoalan bagi bangsa Indonesia. Manifestasi gizi kurang adalah anak kurus atau anak pendek (stunting). Gangguan pertumbuhan pada tinggi badan, disebut stunting, berlangsung pada kurun waktu yang cukup lama dan oleh karena itu indikator tinggi badan menurut umur (TB/U) memberikan indikasi adanya masalah gizi kronis. Banyaknya jumlah anak stunting memberikan indikasi bahwa di tingkat masyarakat ada masalah gizi yang sudah berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, perlu dipelajari masalah dasar dari gangguan pertumbuhan ini untuk merancang program perbaikan gizi anak Indonesia secara menyeluruh (Ruaida 2018). Implementasi program gizi diwujudkan melalui wadah posyandu yang memang tersebar di mana-mana. Posyandu hingga kini telah melakukan berbagai layanan gizi/kesehatan seperti penimbangan balita, imunisasi/vaksinasi, edukasi gizi dll. Kita perlu meningkatkan performans atau kinerja posyandu sehingga layanan untuk pengentasan berbagai problem gizi dapat dilaksanakan lebih baik.
Salah satu strategi yang kini mendapat perhatian para ahli gizi adalah bagaimana mengisi 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) seorang anak. Implementasi 1000 HPK menjadi sulit kalau kita hanya menjadikan program posyandu sebagai tempat berkumpulnya anak balita untuk ditimbang. Pemantauan berat badan memang perlu, tetapi ada hal yang sangat penting dan terabaikan di posyandu selama ini yaitu minimnya PMT (pemberian makanan tambahan) bagi kelompok rawan gizi. ...
Collections
- Community Nutrition [135]