Show simple item record

dc.contributor.authorMulyana, Erik
dc.date.accessioned2025-03-26T23:36:56Z
dc.date.available2025-03-26T23:36:56Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161493
dc.description.abstractPertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat ditunjang oleh ketersediaan hara dari tanah dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas penting dalam sektor pertanian yang memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku industri di Indonesia. Tanaman jagung memerlukan jumlah unsur hara yang berada dalam jumlah dan konsentrasi yang optimum serta berada dalam keseimbangan dalam tanah. Pemupukan mempunyai peranan sangat esensial terutama dalam menggantikan kehilangan unsur hara di dalam tanah serta untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dalam meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk mengandung nutrisi bagi tanaman untuk menunjang produksi dan pertumbuhan yang optimum. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk anorganik Amonium Sulfat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata L.), dengan fokus pada karakteristik pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang serta parameter produksi seperti panjang tongkol, panjang tongkol berbiji, diameter tongkol, bobot segar brangkasan, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol berkelobot per petak dan produktivitas. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Pasir Kuda – PKHT IPB, Kota Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari bulan September hingga bulan Desember 2024. Data dikumpulkan dalam tiga periode pengamatan selama masa pertumbuhan tanaman, dengan analisis statistik menggunakan perangkat lunak SPSS. Data pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan vegetatif jagung (tinggi tanaman, dan diameter batang, dan jumlah daun). Pengaplikasian 1,00 dosis pupuk anorganik Amonium Sulfat (643 kg/ha) pada percobaan ini mampu memberikan nilai pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun) yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pembanding. Perlakuan aplikasi 1,0 dosis (yakni pada dosis 643 kg ha-1) pupuk Amonium Sulfat (P3) secara umum menghasilkan panjang tongkol berbiji, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol berkelobot, bobot basah brangkasan, bobot tongkol berkelobot per petak serta produktivitas yang secara statistik lebih tinggi terhadap perlakuan kontrol (P0) dan perlakuan pembanding (P1). Pengaplikasian 1,00 dosis pupuk Amonium Sulfat (643 kg ha-1) pada percobaan ini mampu memberikan nilai RAE yang lebih tinggi dibandingkan dengan RAE perlakuan pembanding, mencapai 187,67% atau 1,87 kali peningkatan hasil dari perlakuan pembanding terhadap kontrol. Pupuk Amonium Sulfat dapat diaplikasikan sebanyak 643 kg ha-1 dengan tetap memerhatikan kebutuhan N, P, serta K tanaman. Dosis pupuk Amonium Sulfat yang direkomendasikan untuk jagung manis adalah sebanyak 643 kg ha-1, disertai dengan 200 kg ha-1 SP-36 dan 200 kg ha-1 KCl. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang karakteristik pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherDepartemen Agronomi dan Hortikultura, FAPERTA IPB Universityid
dc.titlePengaruh Pupuk Anorganik Amonium Sulfat Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata L.)id
dc.typeArticleid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record