Analisis Faktor Genetik, Suplementasi, Infeksi, Imunisasi dan Lingkungan dengan Orofacial Cleft Non-Sindromik Anak di Jakarta.
Date
2025Author
Sani, Shofiyyah Najihan
Tanziha, Ikeu
Ekayanti, Ikeu
Hak, Muhammad Syafrudin
Metadata
Show full item recordAbstract
Masa kehamilan adalah kondisi yang dapat menggambarkan periode saat
janin berkembang di dalam rahim ibu. Kelainan pada struktural, fungsional,
perilaku atau metabolik janin yang dapat diidentifikasi pada saat sebelum lahir, saat
lahir atau pada masa bayi disebut cacat bawaan lahir. Masalah cacat bawaan lahir
yang menjadi masalah besar bagi tingkat kesehatan global karena dapat
menyebabkan keguguran, kematian janin sampai kematian ibu. Orofacial Cleft atau
bisa disebut juga bibir sumbing adalah salah satu yang paling umum terjadi pada
kejadian cacat bawaan lahir. Angka kejadian di Indonesia pada kasus bibir sumbing
bertambah rata-rata 7.500 orang pertahun. Prevalensi kelainan bibir sumbing di
Indonesia yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi tertinggi sebesar 13,9‰ di DKI Jakarta,
kemudian Sumatera Selatan 10,6‰ dan Riau 9,9‰. Orofacial Cleft atau disebut
juga Bibir sumbing merupakan kelainan kongenital yang membuat celah dari bibir
bagian atas hingga gusi, dan langit-langit yang sepenuhnya atau berkembang
dengan tidak sempurna. Kejadian orofacial cleft terbagi atas beberapa jenis di
antaranya adalah celah mulut (Cleft Lip), celah langit-langit (Cleft Palate) dan celah
mulut dan langit-langit (Cleft Lip and Palate). Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor endogen berupa genetik dan faktor eksogen
berupa asupan suplemen vitamin, infeksi influenza, imunisasi influenza dan
lingkungan tempat tinggal yang berhubungan dengan kejadian orofacial cleft di
DKI Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode Case-Control. Penelitian ini dilakukan di
RSAB Harapan Kita Jakarta pada bulan Desember-Maret 2024 dengan jumlah total
sampel sebanyak 70 (Orofacial Cleft=35, normal= 35). Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian bersifat convenience sampling. Jenis pengambilan sampel tersebut
dapat disebut pengambilan sampel tidak disengaja, artinya responden yang bersedia
mengisi kuesioner dan telah memenuhi kriteria inklusi dari penelitian ini. Sampel
yang telah dipilih dilakukan proses matching untuk mengurangi bias antar
kelompok uji. Teknik matching yang digunakan berdasarkan sosial ekonomi
sampel yang diasumsikan sama yaitu responden yang melakukan perawatan di
RSAB Harapan Kita memiliki tingkat ekonomi menengah dan menengah keatas.
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder yang
bersumber dari rekam medik ibu dan data sekunder bersumber dari wawancara
langsung dengan ibu. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik ibu,
karakteristik anak, riwayat OFC keluarga, konsumsi suplemen ibu, infeksi
influenza, imunisasi influenza dan lingkungan tempat tinggal.
Data yang telah dikumpulkan pada Microsoft Excel 2013 dan diolah serta
dianalisis menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 25.0
for Windows. Pengolahan data dilakukan melalui tahapan entry, coding, cleaning,
dan analyze. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 25.0. Uji yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar risiko dari variabel dianalisis dengan uji regresi logistic sederhana dan untuk melihat faktor dominan dari risiko OFC
menggunakan analisis regresi logistic berganda.
Sebagian besar usia ibu saat hamil pada kelompok kasus 20-35 tahun (82,9%)
dan kelompok control (80,0%). Pendidikan ibu didominasikan pada kategori
Pendidikan tinggi kelompok kasus (60%) dan kelompok control (82,9%). Pekerjaan
ibu didominasikan pada ibu dengan pekerjaan yang tidak berisiko pada kelompok
kasus dan kontrol (85,7%;97,1%), Jenis kelamin anak hasilnya seimbang antara
perempuan dan laki-laki pada kelompok kasus dan control. Pada penelitian ini
variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian OFC pada anak
adalah karakteristik ibu (Pendidikan ibu), faktor risiko eksogen (Waktu konsumsi
suplemen ibu, asupan asam folat, asupan Vitamin B6, asupan Vitamin B12 dan air
yang dikonsumsi.
Hasil analisis regresi logistic sederhana yang menunjukkan hasil yang
signifikan adalah waktu konsumsi suplemen ibu, dimana ibu yang mengonsumsi
suplemen kategori > Trimester 1 dan tidak mengonsumsi suplemen berisiko 4,2 kali
berisiko melahirkan anak dengan OFC (OR=4,26; 95%CI: 1,060-17,16). Tidak
tercukupinya asupan suplemen asam folat, Vitamin B6 dan Vitamin B12
meningkatkan risiko mengalami OFC pada anak (OR=2,909, OR=3,852,
OR=3,431). Ibu hamil yang mengonsumsi air isi ulang berisiko 7,1 kali berisiko
mengalami OFC pada anak (OR=7,111; 95%CI: 1,821-27,29).Selanjutnya hasil
analisis multivariat menunjukkan hasil signifikan pada ibu yang mengonsumsi air
isi ulang berisiko 6,82 kali menyebabkan OFC pada anak (OR=6,821;
95%CI:1,620-28,71), infeksi influenza yang terjadi pada ibu hamil terutama pada
trimester 1 secara berulang berisiko 4,7 kali menyebabkan OFC (OR=4,79; 95%CI:
1,148-19,989) dan asupan suplemen asam folat <400 mcg/ hari berisiko 3,4 kali
berisiko menyebabkan OFC pada anak (OR=3,438; 95%CI: 1,065-11,10).
Collections
- MT - Human Ecology [2270]